"Ya tentu, tapi itu tidak akan mungkin. Lagi pula siapa yang mau perang dengan kerajaan ini?"

"Mengapa tak mungkin? Bukannya ada banyak kerajaan di dunia ini?"

Kayora dan Yora saling tatap satu sama lain, lalu Yora tersenyum manis.

Yora mendekatiku, dan duduk di dekatku seraya berucap "Kamu tahu tidak, ada banyak kerajaan di negeri ini pula yang tunduk pada Ratu Mayleen."

"Benarkah? Aku tidak tahu, memang kerajaan ini seperti apa?"

"Kerajaan ini adalah wilayah nomor satu dalam pemerintahan Ratu Mayleen. Sejak kamu pergi, kami mendapat beberapa hal yang tak terduga"

"Apa?"

"Ratu Mayleen akan menghukum berat Yobi, dan acara pernikahan mereka akan segera berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Setelah itu akan ada acara ulang tahun Putri Leena."

"Lalu apa hubungannya denganku?"

"Hah, kamu memang beneran ngak tahu apa- apa ya?"

Aku menganggukan kepala.

"Sini biar aku yang jelaskan! Dengar ya Rembulan, dengarkan baik- baik!" ucap Yobi

"Ya aku dengarkan!"

"Kerajaan Flower adalah kerajaan terbesar dari seluruh kerajaan yang telah di jajah. Ini adalah puncaknya. Tak ada rakyat yang menderita, ini adalah pencapaian yang luar biasa. Kedamaian di mana-mana dan hanya sedikit adanya pemberontakan. Jadi kamu tak perlu khawatir, tidak akan ada selir kedua, ketiga dan seterusnya yang akan mengantikanmu. Jadi mengapa kamu tak menerimanya saja sebagai suamimu?"

"Hah, kan aku sudah bilang masa depanku Panjang dan aku ingin bersekolah. Aku tidak mempikirkan soal pernikahan",

"Berhentilah menolak! Ratu Mayleen akan tetap pada pendiriannya, meski kamu menolak kamu akan tetap dijodohkan dengan Kim" kata Kayora

"What? Whay?"

"Karna….. aku juga ngak tahu apa alasannya"

"Hah, aku jadi bingung sekarang! Apa aku kembali saja ke negeriku? Tapi aku tak akan punya teman jika kembali dan liburanku hanya akan disini oleh kekosongan"

"Hah sudahlah jangan pikirkan soal perjodohan, nanti akan kami bantu agar pernikahanmu dengan Kim tak di percepat" ucap Yobi.

"Sungguh?"

"Ya tentu saja, kami mengerti perasaanmu yang tak bisa dan tak mudah mencintai orang yang baru di kenal. Dan aku yakin negerimu menolah keras akan perjodohan kan?"

Aku menganggukan kepala, "Lalu apa yang akan kalian lakukan untuk membantuku?"

"Tentu saja setelah Ratu Mayleen mengumumkan pernikahan kalian aku akan memberanikan diri mengatakan bahwa kamu belum siapa. Atau nanti kami berdua bicara bicara dengan Ratu Mayleen dalam jemuan teh dan membicarakanmu. Mengatakan sesuatu bahwa kamu belum siap, kamu juga ingin menutut ilmu agar menjadi seorang ratu yang hebat bersama kami maka dengan begitu Ratu Mayleen akan mengundur waktu pernikahan kalian!"

"Ide bagus, aku setuju!"

"Bagus kalua kamu sudah setuju, tapi jangan sampai Ratu Mayleen melihatmu dengan pria lain atau masalahnya akan semakin membesar"

"Kenapa? Apa aku tak boleh dekat dengan pria lain? Bagaimana jika pria itu adalah Akira?"

"Itu juga tak boleh, karna jika Ratu Mayleen melihatmu dengannya Ratu Mayleen akan berpikir buruk tentangmu. Ia akan meminta pasukan khususnya untuk menjauhkanmu dengan Akira, dan ia pasti akan langsung menikahkanmu dengan Kim tanpa harus menunggu waktu yang lama lagi",

"Hah, kenapa harus aku di jodohkan dengannya? Ini berat sekali rasanya!"

"Entahlah, padahal kalian ngak pernah melakukan apa-apa. Ini seperti sebuah impian yang telah di nantikan bertabul, atau melihat bintang jatuh dan memohon sesuatu"

"Ya tapi sangat tidak baik untukku sekarang ini!"

"Mau bagaimana lagi? Nanti akan kita pikirkan bagaimana caranya agar kamu bisa bebas disini selama liburanmu dan pulang tanpa beban dari Ratu Mayleen"

"Memang Ratu Mayleen itu bagaimana orangnya? Aku melihatnya dia adalah ratu yang sangat baik"

"Ya baik, dan kamu tak pernah tahu rencana besarnya kan?"

Aku menggelengkan kepala, aku tahu maksud perkataan temanku ini. Orang baik tak mungkin tak punya rencana di masa depan.

Setelah itu kami pun masuk ke rumah, dan aku mulai meletakan tasku di dekat tempat tidurku.

Aku pun menganti pakaianku dengan pakaian pemberian Ratu Mayleen beberapa hari yang lalu yakni pakaian bewarna putih dengan merah.

Seperti biasanya juga dua sahabtku selalu melatih sihir mereka di ruang tamu. Mereka tidak lagi menggunakan tongkat, melainkan menggunakan tangan mereka sendiri dan menimbulkan energi elemen mereka sendiri.

Setelah menganti pakaian, aku pun menemui dua sahabatku dan bergabung bersama mereka. Aku memperhatikan cahaya yang mereka keluarkan dari tangan kosong mereka. Aku iri sekali dengan mereka yang memiliki kelebihan itu, sepetinya memiliki kekuatan itu menyenangkan dan dapat melakukan hal apapun dengan mudah.

"Hebat! Bagaimana cara melakukannya?" tanyaku memperhatikan mereka berdua.

"Ya mudah saja, tinggal focus dan arahkan tanganmu ke depan, putar sedikit seperti ini dan timbal lah energi cahaya" jelas Kayora padaku.

Aku pun melakukan gerakan seperti yang diperlihatkan oleh Kayora padaku, melakukannya dengan pelan. Tetapi hasilnya tidak lah sama seperti yang mereka lakukan. Tak ada cahaya sedikit pun bahkan energi cahaya besar yang seperti mereka hasilkan.

"Hah, kenapa aku tidak bisa?" tanyaku dengan wajah tak bersemangat.

Yora yang melihat diriku tak bersemangat, ia pun segera menghilangkan sihir cahaya dari tangannya. Lalu berucap, "Rembulan, dalam negeri sihir itu tidak lah mudah memunculkan energi cahaya atau eleman lainnya. Setiap orang memiliki elemen yang berbeda- beda. Tetapi ada seseorang yang mampu menguasi semua elemen dengan mudah. Dia bisa menghentikan waktu, bahkan lebih dari itu. Jika seseorang dalam puncak itu maka ia tak tertandingi. Tetapi ini adalah sebuah kelangkaan. Tak semua orang memiliki kemampuan itu dengan mudah, dan hanya orang- orang yang telah berlatih berpuluh- puluh tahun bahkan hingga ratusan tahun untuk mencapai puncak itu",

"Hah, aku tak pernah terpikir soal itu. Kalian sendiri bagaimana bisa telah mencapai tahap ini? Elemen kalian cukup besar untuk menimbulkan cahaya ini. Bahkan kalian telah bisa membagi cahaya ini pada teman- teman",

Kayora pun berhenti menimbulan energi cahaya, ia berucap "Kami terlahir dari keluarga negeri sihir. Jadi tak heran jika kami memiliki ilmu sihir. Kami memilikinya sejak kecil",

"Hah, itu pasti luar biasa ya? Terlahir dari keluarga penyihir"

"Tidak, kamu salah. Justru terlahir dari keluarga penyihirlah hidup kami tak seperti yang kamu bayangkan itu. Kami tidak sama seperti kebanyakan penyihir lainnya."

"Seperti penyihir lainnya? Maksud kalian apa?"

"Ya begitu lah, memang kamu tidak tahu soal negeri sihir?"

"Kalau dalam film yang pernah aku tonton, ada banyak versi yang menceritakan tentang sihir. Diantara mereka ada yang Namanya penyihir terkuat dan lemah. Mereka yang lemah akan di hancurkan, atau memilih tunduk pada yang kuat"

"Itu memang benar! Begitulah negeri kami, kejam dan tanpa belas kasih. Kami pergi dari negeri kami. Kami ingin membuktikan bahwa kami bisa seperti mereka",

"Ya benar apa yang dikatakan Kayora. Kami akan membuktikan diri kami bahwa kami bukan penyihir biasa, kami akan melampaui batas dan menjadi penyihir tanpa tanding" sambung Yora penuh dengan semangat membara.

"Tapi itu tidaklah mudah, jadi kami memilih ke hal yang lebih mudah dulu seperti membantu orang- orang seperti menyelesaikan masalah medusa yang menyerang rakyat, dan kami akan terus berlatih, lalu masuk akademi penyihir putih agar kemampuan kami bertambah"

"Oh begitu, itu ide yang sangat bagus. Aku yakin suatu saat nanti kalian pasti akan menjadi penyihir tanpa tanding"

"Ya tentu saja!"

Tap the screen to use advanced tools Tip: You can use left and right keyboard keys to browse between chapters.

You'll Also Like