"Hah, tampan dan punya segalanya saja tak akan cukup untuk membuat hatiku luluh padamu. Itu tidak akan cukup!"

"Memang agar aku bisa membuat senang apa? Apa yang kamu inginkan?" mendekatiku dengan sangat dekat.

"Tidak ada, menjadi diri sendiri lebih baik. Dan menjauhlah sedikit dariku!",

"Wah lihat! Wajahmu memerah"

"Hah benarkah?" jawabku mulai mengelus-elus wajahku dan berharap wajahku berhenti memerah.

"Ya, sini aku bantu!" ucapnya mulai menyetuh diriku. Menyetuh wajahku, dan spontan dia malah mencium keningku.

Memang hal romantis, membuatku ingin memeluknya tapi aku harus menahan diriku. Aku tidak boleh salah tingkah, hanya karna dia tampan bukan berarti aku harus salah tingkah dan mengatakannya bahwa dia menyukaiku. Itu sangat tidak mungkin menurutku.

"Apa sudah berhenti memerah?" tanyaku

"Ya tentu saja! Mari kita pulang" ajaknya

Lalu aku dan dia mulai berjalan menuju Desa Flower bersamaan, aku masih merasakan ciumannya di keningku. Saat ia legah, aku segera mengelus- elus keningku agar ciuman itu segera hilang. Aku tidak mau ada bekas ciuman di kening, ya nantinya aku takut teman- temanku akan mengejekku. Meski dia tidak memakai lipstick, tetap saja membuatku ragu dan seakan- akan bekas ciuman itu tetap saja menempal pada keningku.

"Rembulan!" panggilnya padaku

Seketika itu juga aku segera bersikap seperti biasa, seolah- olah tidak ada yang aneh dan menjawab "Apa? Apa ada sesuatu lagi yang penting?"

"Kamu sudah berteman lama kah dengan Akira?"

"Tidak, hanya baru- baru ini sama seperti aku mengenal kalian",

"Mengapa kamu dan dia sangat akrab, kamu bahkan tidak mengenal dia lebih jauh kan?"

"Tidak, tapi aku menyukai dia karna dia punya waktu untukku. Ya meski tidak lama, tapi setidaknya punya waktu untukku"

Tanpa sadar Rembulan telah membuat Kim cemburu, s.e.m.e.ntara itu Bai yang di utus untuk menunggu kedatangan Rembulan oleh Akira mendengar ucapan Rembulan itu. Bai pun segera pergi menemui Akira.

Akira sedang menyurun rencana di rumah s.e.m.e.ntaranya, rumah yang sengaja dia beli untuk berbaur dengan rakyat.

"Tuan Akira!" panggilnya dengan semangat.

Tuan Akira sibuk dengan kertas dan pena pun melihat kedatangan Bai.

"Apa? Mengapa kamu kembali? Aku kan sudah bilang jangan kembali sebelum Rembulan datang!"

"Tuan, saya kemari untuk melaporkan sesuatu."

"Apa?" tanyanya segera berhenti menulis.

"Rembulan sudah kembali, dan tahukah Tuan! Saya baru saja mendengar Rembulan mengatakan bahwa dia menyukai Tuan"

"Benarkah?"

"Ya benar, saya mendengarnya sendiri. Dia menyatakan menyukai tuan di hadapan Pangeran Kim"

"Di hadapan calon suaminya sendiri? Hem, sepertinya aku punya harapan! Sekarang dia ada dimana?"

"Bersama Kim, menuju Desa Flower".

"Hanya mereka berdua saja?"

"Ya Tuan!"

"Hah, mengapa di saat seperti ini aku juga harus sibuk dengan kerajaan? Bai, tolong awasi mereka. Laporkan padaku jika ada sesuatu yang penting, aku akan kembali ke istana menyelesaikan beberapa masalah.",

"Baik tuanku! Hamba undur diri" ucapnya.

Bai pun pergi melaksanakan tugasnya, dan Akira pergi meninggalkan rumah s.e.m.e.ntaranya menuju istana. Ia harus menyelesaikan beberapa beberapa masalah di istana.

Istana negeri iblis, terlihat dari kejauhan sebuah istana berdiri dengan megah. Istana yang indah dengan hamparan bunga dan pepohonan.

Kedatangan Akira di sambut oleh semua orang dan beberapa iblis yang memiliki masalah datang untuk menyelesaikan masalah ini pada Raja Akira.

Akira datang dengan memakai baju kebesarannya sebagai raja iblis, memperlihatkan sosok aslinya. Sosok asli yang tampan tapi menyeramkan bagi manusia yang melihatnya. Raja Akira memiliki tanduk, dengan wajah yang tampan rupawan, perawakan yang bagus dan idaman semua wanita, memiliki umur lebih dari layaknya manusia biasa.

Rahasia besar mengenai kerajaan ini, adalah tidak pernah terlihat oleh manusia dalam berabad- abad. Bahkan manusia yang bersekutu dengan iblis pun tak pernah melihat istana kerajan ini secara langsung. Tetapi kedatangan gadis itu dan terjebak di istananya membawa keberuntungan tersendiri bagi wilayah ini. Kerajaan ini memperlukan seorang ratu sekarang hingga Akira, Raja iblis pun berniat mencari gadis itu dan mendekatinya dengan caranya sendiri.

Selama ini Akira hanya mengunjungi negeri manusia untuk mengurus urusan lain dengan menyamar menjadi manusia, sekarang Akira harus menjadi dirinya sendiri di depan semua iblis yang tunduk padanya.

Raja Akira hidup dengan umur ratusan tahun, ia menunggu pengantin wanita datang. Di negeri iblis, hanya Akira yang memiliki ramalan berbeda dengan iblis lainnya bahkan raja- raja terdahulu.

Raja Akira memiliki rambut bewarna putih dan Panjang terurai dengan ikat rambut dan mahkota di kepalanya. Dia raja yang baik, raja yang memimpin negerinya dengan adil dan bijaksana, rakyat pun sejahtera di bawah pemerintahannya. Tetapi malangnya nasib Raja Akira adalah ia lebih susah mendapatkan calon pengantin.

Dalam kerajaan iblis ada sebuah aturan yang harus di patuhi yakni raja-raja yang memimpin negeri ini tidak boleh menikahi iblis yang bukan dari buku ramalan. Tetapi boleh menikahi iblis jika dia memang ada di buku ramalan itu. Ya buku ramalan, sebuah buku yang memiliki kemampuan yang luar biasa, dan sejak dahulu semua raja iblis menikahi gadis dalam ramalan itu agar membuat keturunan yang lebih baik dari sebelumnya. Karna jika melanggar aturan itu malapetaka akan menghampiri negeri itu. Gadis dalam ramalan itu bukanlah gadis biasa, biasanya mereka memiliki kekuatan yang luar biasa, dan kelebihan lain. Ya mungkin kelebihan itu juga dimiliki oleh iblis lainnya tetapi buku ramalan tak pernah salah, pasti ada sesuatu yang terselit hingga mengapa harus gadis itu.

Dari semua raja, Akira lah yang paling sulit dalam mencari gadis dalam ramalan itu. Ia harus merelakan dirinya menunggu hingga ratusan tahun hanya untuk menunggu dan menikahi gadis dalam ramalan lalu hidup bersama selamanya.

Ya, tetapi bukan dengan alasan menunggu ia tidak akan melakukan apapun untuk kerajaan dan wilayahnya. Akira terus berusaha membuat yang terbaik untuk wilayahnya hingga suatu saat nanti ketika saatnya telah tiba hidupnya lebih tenang dan damai bersama gadis dalam ramalan.

Akira duduk di kursi kebesarannya sebagai seorang raja, dan ia mulai mendengarkan permasalahan yang datang padanya.

"Tuan Akira, tidakkah Tuan adil pada kami? Bisakah tuan, tidak ada manusia lagi yang takut pada kami" ucap seorang perempuan sambil menangis. Perempuan berbaju putih itu mengadu pada Raja Akira karna tidak ada seorang pun takut dengannya.

"Hah, kamu ke negeri manusia dan bersekolah di akademi hantu tapi tetap saja seperti hantu tak berguna!" ucap Raja Akira merendahkan iblis itu.

Iblis perempuan itu pun langung menangis di depan raja,

"Hiks…. Raja Akira! Hiks, saya datang kemari meminta keadilan. Tidakkah tuan mengerti saya! Saya juga tidak mau datang kemari hanya karna masalah ini, saya telah gagal!" ucapnya sambil menangis.

"Hah, apa kemampuanmu di akademi?"

"Saya hantu yang licik!"

"Hah, kelicikanmu disini tak berguna. Jangan membuat pengadukan padaku jika tidak penting! Pergilah kembali belajar di akademi hantu, mengapa kamu tidak membuat sesuatu yang berguna untuk kerajaanku? Seperti membuat penelitian yang membuat kemajuan di negeri ini. Jadi kamu tak perlu ke negeri manusia dan membuat ketakutan!"

Tap the screen to use advanced tools Tip: You can use left and right keyboard keys to browse between chapters.

You'll Also Like