Ratu Mayleen menatap tajam, "Baiklah, karna kamu menghukumnya begitu maka beda pula hukuman saya padanya. Saya akan merestui hubungan kalian berdua, kalian akan menikah. Tetapi kalian tidak tinggal disini. Saya juga telah menebak bahwa kamu akan mengatakan itu, Rembulan. Jadi saya akan menjodohkanmu dengan Pangeran Kim. Jika kamu menolak, maka saya akan menghukum dua sahabatmu!"ucap Ratu Mayleen.

Aku terkejut dengan ucapan Ratu Mayleen yang bernada halus jadi nada tinggi, dia seperti baru saja marah denganku.

Secepat kilat pula pasukan khusus Ratu Mayleen menyerang dua sahabatku, mereka dalam bahaya sekarang. Pedang telah berada di dekat leher dua sahabatku, dan siap pengeretnya. Membuat dua sahabatku tak berkutik dan bergerak. Bahkan teman-teman yang lain. Mereka hanya bisa melihat ke aragku.

"Jadi apa keputusanmu? Temanmu atau menerima hadiah pemberianku ini? Ya lagi pula hadiah perjodohan ini adalah hal istimewa. Tidak seorang pun yang beruntung untuk menikah dengan putraku kan?"

Aku pun diam sejenak, dan berpikir.

"Ah ya ampun ini sungguh beneran terjadi. Lebih parah ternyata diisni, tapi jika aku tidak disini. Aku juga akan mati di tangan Jingmi. Ya ampun, kenapa pilihan ini sulit sekali? Ah, ya baiklah aku akan melakukannya"gumanku dalam hati.

Aku pun menjawab, "Ya baiklah aku memutuskan menolak perjodohan ini. Lagi pula jika yang mulia mengatakan ini sebuah keberuntungan menurut saya bukan. Sebuah pernikahan juga berlandaskan sepasang kekasih yang saling mencintai. Aku bahkan bisa mengatakan apakah aku cinta atau tidak. Aku tidak merasakan apapun saat ini. Jika yang mulia membunuh dua sahabat saja pun, apakah yang mulia tidak berpikir akan jasa yang telah mereka berikan pada kerajaan ini? Mereka juga yang membantu mengungkap medusa. Mereka menyelamatkan saya. Apakah yang mulia tega membunuh mereka? Pangeran Kim pasti juga akan memilih memikirkan perjodohan ini baik-baik. Saya masih muda, saya masih sekolah dan saya kemari karna liburan. Jika saya dijodohkan disini, bagaimana masa depan saya? Mengandalkan tahta dan harga? Saya tidak bisa. Bagaimana suatu saat nanti jika saya jauh dengan suami saya. Saya tidak punya apa-apa. Apakah saya harus tetap menunggu suami saya? Tidak. Saya bukan gadis yang bodoh untuk menunggu keberuntungan suami. Saya harus bisa berdiri sendiri seperti Ratu Mayleen. Apakah yang mulia tidak ingin punya menantu yang baik, dengan keahlian yang luar biasa? Semua orang pasti menginginkan yang terbaik dari perjodohan, bukan perjodohan sesaat dan bukan pula karna politik."

Ratu Mayleen yang mendengar itu tersenyum manis. Ia pun berucap "Baiklah, akan kuanggap kamu menerima perjodohan ini. Dan kamu bebas bersekolah, kemana pun kamu pergi. Tetapi kamu tetap milik Pangeran Kim. Kamu telah menerima hadiah dari saya",

Secepat kilat, pasukan khusus Ratu Mayleen menghilang. Kini dua sahabatku kembali aman.

Aku kembali dibuat kaget dengan ucapan Ratu Mayleen yang tidak mengerti juga akan ucapanku, aku telah menolaknya secara halus sekarang dia malah mengatakan bahwa aku menerimanya. Dia sepertinya tidak mempermasalahkan soal diriku, kemana aku akan pergi meninggalkannya. Ya ampun, memang pilihan menyulitkan.

Penginapan tamu khusus perempuan,

Rumah penginapan kami, tepat di ruang tamu kami berbincang. Usai berhadapan dengann Ratu Mayleen, wajahku sedikit pucat menyimpan rasa takut yang berlebihan. Aku sungguh tidak suka dengan keputusan Ratu Mayleen yang tidak dapat di ganggu gugat. Ini menyebalkan sekaligus membuatku bingung, aku merasa ini sedikit menghancurkan persahabatanku dengan Kim. Meski dia menyebalkan bukan berarti aku tidak akan menganggapnya sebagai teman.

"Kenapa? Kenapa begini. Apa ia tidak paham bahwa aku tidak suka. Ini tidak adil, kenapa? Aku tidak seberuntung orang lain"gumanku sambil meletakan kedua tangan dan kepala di atas meja.

"Apa maksudmu? Kamu adalah orang yang sangat beruntung"jawab Yora

"Apa yang diberuntungkan? Perjodohan ini? Ini terasa sulit dan aku menyebutkan menyebalkan! Seharusnya aku disana saja, tak perlu kemari sampai kapan pun hingga kalian terus menunggu. Aku bahkan lebih baik mati disana dari pada harus dengan Kim.",

"Kok gitu ngomongnya? Memang kamu ngak suka dengan Kim? Memang pria idamanmu itu gimana?"

"Aku tidak memikirkan seorang pria, aku bukan suka atau tidak. Dia kan membenciku mana mungkin aku dan dia bisa damai!"

"Jangan begitu, Kim itu bukan pria menyebalkan kok. Dia hanya sedang dalam kesedihan. Coba kamu dekati dia, dan memahaminya maka suatu saat nanti kamu juga akan mengerti tentangnya",

"Ya baiklah akan kucoba"

"Hari ini kami akan latihan, kamu akan ikut?"

"Aku ikut! Latihan sihir kan?"

"Em, ini akan menyenangkan sekali".

Kemudian kami pun bersiap untuk pergi ke tempat pelatihan sihir kerajaan.

Berjalan menuju tempat pelatihan, kami bertemu dengan teman-teman yang lain dan juga Kim tentunya. Aku pun tidak menghiraukan kedatangannya, membuatnya seolah-olah tidak pernah ada.

"Kalian akan latihan lagi?"tanya Irranix

"Ya tentu saja, kali ini kami ngak akan menyerah!"jawab Kayora

"Bagus kalau begitu. Rembulan juga ikut? Apa ia akan baik-baik saja jika ikut?"tanya Akira mengkhawatirkan.

"Aku memang ikut, memang kenapa? Aku kan hanya menonton saja"jawabku

"Tidak ada apa-apa"

Kemudian kami kembali melanjutkan perjalanan, kami berpisah di jalan yang bercabang.

Tiba di tempat pelatihan sihir, kami berhenti berjalan menuju area tanah kosong dan hanya ada lading rumput hijau.

"Dimana tempat latihannya?"tanyaku

"Disini"

"Disini bagaimana? Tanah lapang kah?"

Kayora menganggukan kepala. Kami pun menunggu beberapa saat, yang tak lama kemudian beberapa orang dari arah yang berbeda datang. Mereka juga menunggu, entah siapa yang di tunggu disini oleh mereka. Kulihat kaki mereka tidak menginjak rerumputan hijau bahkan tidak ada yang berani memasuki lading rumput ini. Kami hanya menunggu hingga semakin banyak yang berdatangan.

Setelah semua berkumpul, master  Gioji. Semua orang pun mulai menyambut kedatangannya.

"Selamat siang, Master Gioji"ucap mereka serentak.

"Siang. Terima kasih sudah datang tepat waktu. Baiklah, mari kita menuju tempat pelatihan bersama-sama"jawabnya.

Secara serentak, semua orang mulai mengayunkan tangannya ke depan lalu mengarahkan ke atas seperti memberi perintah pada seseorang untuk kemari. Namun ini dilakukan perlahan-lahan, seolah-olah menyatuhkan diri dengan alam sekitar. Seketika itu juga ladang rumput hijau terangkat.

Mereka pun cepat naik ke tanah yang terangkat itu, ladang rumput hijau. Kayora dan Yora dengan cepat naik. Aku yang melihat itu pun cepat menyusul. Aku hampir saja ketinggalan jika tidak cepat. Tanah yang terangkat meninggalkan jejak lobang yang besar di tanah.

Tanah ini pun naik ke langit, kini terlihat lah pemandangan indah dari atas sini bahkan cahaya matahari pun mulai menerangi kami sepenuhnya. Tapi aku yang melihat ke bawah, rasa takutku mulai menghampiri. Aku berpikir jika seseorang jatuh dari atas sini, kemungkinan dia akan mati. Tempat ini sangat tinggi.

Master Gioji pun mengarahkan tangannya ke langit dan menggerakan perlahan-lahan, memutar. Ia menggunakan kemampuan sihir tak terlihat untuk melindungi tempat ini dari panas cahaya matahari dan manusia biasa yang melihat tanah ini.

Ya ketika sihir ini memenuhi tanah ladang rumput yang terangkat, seketika itu juga manusia yang ada di bawah tidak akan bisa melihat apa yang terjadi disini kecuali ia seorang penyihir atau bahkan memiliki ilmu sihir.

Tempat ini pun tidak memiliki perlindungan, jadi jika seseorang jatuh ya paling tidak cendera atau mati. Master Gioji sengaja tidak memberikan perlindungan saat latihan kali ini.

Semua orang pun mulai duduk di rumput hijau, aku pun cepat mengikuti. Duduk diantara dua sahabatku.

Tap the screen to use advanced tools Tip: You can use left and right keyboard keys to browse between chapters.

You'll Also Like