Tiba-tiba dari belakang kereta kami terdengar suara langkah kuda yang semakin mendekat. Kayora yang duduk di dekat jendela pun mengintip, ia melihat Akira datang menyusul. Lalu Kayora menutup tirai jendelnya lagi.

"Ada apa?"tanyaku

"Akira, ia sudah datang dan menyusul kita"

"Hem, apa dia tadi terlambat?"

"Ya, kita tak perlu cemaskan dia. Dia pria yang hebat"

"Benarkah? Apa hebatnya?"tanyaku penasaran dengan wajah yang mendadak imut.

Kayora pun menggeleng-gelengkan kepala, "Ya ampun! Segitu tertariknya kah kamu dengannya?"

Aku menganggukan kepala, "Ya!"

"Baiklah, akan kujelaskan. Dia pria misterius dengan banyak pengaruh di istana bahkan Ratu Mayleen memperlakukannya sama seperti putranya",

"Oh begitu, dia sangat tampan!"

"Ya ampun!"ucap Kayora menepuk jidatnya.

S.e.m.e.ntara Yora hanya tersenyum manis, berguman dalam hati "Aku sudah bilang kan? Dia tidak akan mudah tertarik dengan pria kecuali mereka saling dekat. Kim itu membuatnya sebal tidak seperti Akira yang memanjakannya!".

Suara langkah kuda yang berjalan di depan kereta, kuda-kuda yang berjalan. Akira memacu kudanya dan berhenti tepat di dekat Kim.

Kim melihat kedatangan Akira pun memasang wajah sinisnya.

"Terlambat! Kemana saja kamu?"tanya Kim

Memasang wajah santai dan tersenyum, menjawab "Maaf, aku hanya mengurus sesuatu sedikit"

Kim pun tidak mempedulikan alasannya, tidak peduli dia mengurus apa tadi. Tetapi kali ini Kim sangat peduli setelah melihat cincin di jari manis pria itu. Cincin yang tidak salah sebagai cincin pasangan, cincin bermata batu bulan. Cincin yang seingatnya juga dikenakan oleh Rembulan pagi ini.

Kim pun mengerutkan wajahnya, berguman dalam hati dengan perasaan cemburu "Apa dia telah bertunangan dengan Rembulan? Menyebalkan sekali! Beraninya dia menikungku lebih dulu. Aku akan membalasmu nanti, lihat saja setelah tiba di istana."

Kazame yang berkuda di sebelah Kim pun berucap yang menyadarkan Kim akan kecemburuannya.

"Hey Akira, kulihat kamu berteman dekat dengan Rembulan? Sejak kapan kalian berteman?"

"Hem, soal itu tentu saja sejak Rembulan kemari. Aku mengenalnya, tapi tidak begitu mengenalnya juga"

"Wah, ternyata kamu punya banyak teman aneh ya sekarang! Kamu kemana saja selama ini?"

"Aku sibuk berlatih di pengunungan, ya lumayan lah sekalian menenangkan diri. Kalau aku kembali ke rumah, yang ada hanya sepi saja yang datang",

"Hem benar, rumahmu kebesaran sih!"ejek Irranix

"Hahaha…ya mau gimana lagi"

S.e.m.e.ntara kami di dalam kereta kuda, dua sahabatku yang awalnya sibuk dengan sihirnya sekarang sibuk berdandan.

"Rembulan, kamu ngak dandan kah? Bukannya kita telah dekat dengan istana?"tanya Yora

"Ya Rembulan, sebentar lagi akan masuk ke desa"sambung Kayora

"Tidak, aku ngak mau dandan sekarang. Aku mau menghubungi teman-temanku, mereka pasti sedang ikut ujian. Ah, kenapa harus aku yang begini? Ini menyebalkan sekali. Aku tidak salah, aku tidak salah!"sebalku pada diriku sendiri.

"Memang apa masalahnya?"tanya Yora ingin tahu apa yang disesalkan olehku.

Aku pun tersenyum manis, "Tidak ada!"jawabku berbohong.

Kayora menatap tajam diriku sembari menghentikan merias wajahnya.

"Berbohong adalah salah satu cara menutupi kesalahan. Memang ada apa sih? Kamu kemari ngak liburan kan? Kamu bohong!"

Aku pun menundukan kepala dan menjawab "Ya benar, aku ulangan lebih awal karna masalah lain. Jika aku kembali sekarang, aku akan di bunuh. Jadi kakek memintaku pergi dari rumah"

"Apa? Di bunuh!"ucap Yora yang nyaring hingga terdengar sampai keluar kereta ini.

"Eh, ngak…itu hanya salah paham saja kok"

"Tapi itu masalah serius, kami ngak akan pernah membiarkan seorang pun menyakitimu. Jadi ceritakan pada kami!"

"Tidak apa, bukan masalah besar"

"Sejak kapan seseorang yang mencoba menghabisimu itu bukan masalah besar? Ini mengaikat soal nyawa, jangan bodoh!"

"Itu, tidak perlu dipermasalahkan disini kan?"

"Huh, ya baiklah. Tapi bagaimana kami bisa melindungimu disini seandainya dia datang kemari dan menyerangmu. S.e.m.e.ntara kami tidak tahu permasalahan bahkan orangnya untuk membelamu!"

"Ayolah, itu juga tidak akan mungkin"senyumku.

Sisi lain bersamaa, di luar kereta.

"Kalian dengar? Siapa yang akan di bunuh?"tanya Irranix

"Tadi itu suara Yora kan? Dia bicara sama Rembulan. Apa jangan-jangan!"jawab Kazame yang seketika itu juga mendapat tatapan tajam dari Kim dan Akira. Lalu ia hanya tersenyum, "Hehehe…maaf aku ngak bermaksud begitu!"

"Mereka pasti hanya bersandiwara saja, jadi jangan khawatir"sambung Irranix

"Maaf, aku c.u.man berprasangka saja".

Tak beberapa lama kemudian, kereta mulai memasuki desa dan menuju istana Ratu Mayleen.

Keramaian pun terdengar jelas sekarang, dan aku mulai mempersiapkan diri secepat kilat. Hanya perlu alas bedak, lipstick, dan parfum yang beraroma bunga mawar. Seketika di sempotkan ke tubuh, aroma mawar menyebar. Seisi kereta dapat mencium aromanya.

"Hem, wangi sekali. Aromanya enak! Aku minta"ucap Kayora

Aku pun segera menyemprotkan parfum ke dua sahabatku, kini tubuh kami benar-benar wangi. Lalu aku menyimpannya lagi ke dalam tas.

"Apa ini aroma parfum di tempat asalmu, Rembulan? Ini aromanya sangat enak. Hampir sama dengan tempat kami"

"Apa pembuatannya dari tulang manusia? Seperti di negeri sihir. Di negeri sihir agar parfum bertahan lam, bunga mawar harus di campur kan dengan tulang manusia"

Aku kaget campur rasa jijik, "Tidak, ini hanya bunga mawar dan sedikit alcohol"

"Oh begitu, itu sih sama dengan bunga mawar di kota ini",

"Hem, begitu ya. Apa disini harganya mahal?"

"Em, parfum seperti itu hanya kelas bangsawan yang punya"

"Hahha…lucu sekali. Di tempatku, parfum ini untuk kelas biasa dan memang dibuat seperti kelas bangsawan",

"Apa harganya murah? Aku juga ingin membelinya di tempatmu, nanti aku akan berkunjung ke tempatmu"

"Ah, soal itu. Nanti jika aku pulang, aku akan membelikannya untukmu dan kembali kemari"

"Wah terima kasih, kamu memang teman terbaik"

S.e.m.e.ntara di luar, suara keramaian menyambut kedatangan kami. Dan, pastinya Pangeran Kim dan Tuan Akira.

Kereta kami mulai memasuki istana, kedatangan kami disambut oleh penjaga dan beberapa dayang. Kami pun turun dari kereta dengan tubuh yang wangi semerbak bunga mawar.

Seseorang pun berlari menuju ruang singasana Ratu Mayleen, untuk melaporkan kedatangan Rembulan.

Ratu Mayleen yang cemas dan mendengar kabar itu kembali bersemangat.

"Hormat kepada yang mulia, rombongan kereta Kayora telah datang. Mereka membawa Rembulan"

"Benarkah, saya akan segera kesana. Bawa Yobi kemari, ia akan mendapat hukumannya hari ini",

"Baik yang mulia!"

Ratu Mayleen cepat turun dari singasananya, ia berjalan keluar menemui rombongan Kayora ditemani beberapa datang.

Kami yang ingin masuk ke ruang utama, bertemu dengan Ratu Mayleen di tengah perjalanan. Kami pun memberi hormat.

"Rembulan, saya sangat senang kamu kembali. Saya menunggumu. Mari masuk semuanya"sambutnya.

Kami pun segera masuk, tetapi kali ini Ratu Mayleen berjalan beriringan bersamaku. Entah ada apa dengannya atau apa maunya. Sepengetahuku yang namanya seorang ratu, tidak akan mau berjalan dengan rakyat biasa tanpa tujuan yang jelas.

Ruang utama kerajaan,

Kami berdiri menunggu Ratu Mayleen mulai bicara, aku bahkan tidak tahu apa yang ingin aku sampaikan padanya untuk membuka percakapan ini.

Tiba-tiba kami melihat Yobi di bawa kemari dengan penjaga dan disampingi oleh Pangeran Sasuke.

Di tahta kebesarannya, Ratu Mayleen berucap "Saya ingin mengucapkan terima kasih padamu, Rembulan. Karna kamu sudah menyelamatkan nyawa saya dari serangan orang jahat ini. Saya sungguh tidak menyangka Yobi sungguh berani menyerang saya. Sekarang saya menyerahkan hukuman yang pantas untuk Yobi padamu, Rembulan."

Seketika itu aku kaget dengan ucapan Ratu Mayleen, bukan karna terima kasih tetapi Ratu Mayleen menyerahkan hukuman Yobi padaku. Sekarang aku pun bingung hukuman apa yang pantas padanya.

"Yang mulia, saya akan menghukum Yobi dengan hukuman yang paling berat. Hukuman yang pantas untuknya adalah memaafkannya",

Seketika itu juga semua orang kaget mendengar hukuman yang dijatuhkan itu.

"Jadi kamu menghukumnya dengan memaafkannya. Tapi bukankah dia sudah melakukan kesalahan yang besar? Dia juga telah membunuh beberapa orang di Desa Flower?"tanya Ratu Mayleen.

"Ya saya tahu tetapi bukankah seseorang melakukan kejahatan dengan alasan lain? Saya sungguh tidak tahu hukuman apa yang pantas, tetapi atas kejadian ini saya memaafkan Yobi. Saya bersyukur sahabat saya masih ada untuk saya. Saya sangat senang teman-teman saya masih ada"

Ratu Mayleen menatap tajam, "Baiklah, karna kamu menghukumnya begitu maka beda pula hukuman saya padanya. Saya akan merestui hubungan kalian berdua, kalian akan menikah. Tetapi kalian tidak tinggal disini. Saya juga telah menebak bahwa kamu akan mengatakan itu, Rembulan. Jadi saya akan menjodohkanmu dengan Pangeran Kim. Jika kamu menolak, maka saya akan menghukum dua sahabatmu!"ucap Ratu Mayleen.

Tap the screen to use advanced tools Tip: You can use left and right keyboard keys to browse between chapters.

You'll Also Like