Di tempat tidur, diriku mulai menceritakan apa yang terjadi meski mungkin nanti hidupku juga akan berakhir di tangan Jingmi.

"Nenek. Tadi di sekolah, ketika pulang sekolah, aku ke lonteng menemui Won. Tapi saat di lonteng, aku bukan bertemu dengannya. Aku bertemu dengan Jingmi. Ia mengunci pintu keluar dan….(Aku kembali menangis, hingga air mataku kembali jatuh ke pipi. Tapi aku berusaha untuk tidak menangis) dan….Jingmi ingin membunuhku…hiks…hiksss…."

Nenek dan kakek kaget mendengar hal itu, nenek pun segera memeluk erat diriku dan kakek marah sekali atas perbuatan Jingmi padaku.

Dengan nada tinggi penuh amarah kakek bertanya, "Lalu dimana Jingmi itu? Berani sekali ia melukaimu! Memang apa salahmu, Rembulan?"

Aku pun menjawab, "Aku tidak tahu Kek, tapi Jingmi bilang ini karna aku. Aku membuat telah membuat Dio Na di keluarkan dari sekolah. Jingmi bilang ia tak akan melepaskanku begitu saja, dia ingin membunuhku. Aku takut Nek! Aku melompat dari lonteng dan Akira menolongku. Aku takut, jika besok aku sekolah dan bertemu dengan Jingmi. Ia akan menghabisiku"ucapku

"Baiklah, besok kamu tidak perlu ke sekolah. Nanti kita akan membicarakan ini sama kepala sekolah ya?"

"Tidak Nek, jika kepala sekolah mengatakan ini pada Jingmi. Jingmi akan menghabisiku, hiks…hiks"

"Kakek, ini bagaimana? Nenek tidak mau Rembulan terluka!" renggek nenek mengkhawatirkan diriku.

"Baiklah, tidak ada jalan lain selain menghubungi Jimmy Won. Meminta bantuan padanya, besok kamu ulangan di rumah saja. Kakek akan bilang padanya bahwa kamu tidak bisa ke sekolah. Ia pasti dapat memahami ini. Nanti kakek akan minta Won untuk mengirimkan surat ke sekolah bahwa kamu pergi ke kota. Kamu harus pergi dari desa ini, nanti setelah aman kamu boleh kembali. Kamu pergi aja ke Negeri Flower, ya bukankah kamu setelah ulangan kamu juga akan liburan"

"Baik Kek, terima kasih"

"Ya, Rembulan. Kamu adalah cucu nenek, jadi jangan khawatir nenek dan kakek pasti akan membantumu. Di Negeri Flower, Jingmi tidak akan bisa menemukanmu. Nenek yakin kamu akan aman, selagi disana kamu juga harus belajar ilmu bela diri agar nanti ketika kembali dan bertemu dengan Jingmi jahat. Kamu bisa membela dirimu!"

"Tapi bagaimana dengan nenek dan kakek?"

"Nenek dan kakek akan baik-baik saja disini, jangan khawatir Won pasti akan menjaga kami. Dia laki-laki yang baik",

"Biak Nek, Rembulan akan pergi dan kembali setelah selesai liburan",

"Bagus, kamu bersiap-siap sekarang. Bawa barang apa yang saja yang penting. Kakek akan menghubungi Jimmy Won, minta soal ulangannya lebih dulu",

"Ya Kek!"ucapku menganggukan kepala.

Lalu nenek dan kakek pergi keluar kamar, mereka segera menuju kamar mereka dan menghubungi Jimmy Won.

Komunikasi dengan Jimmy Won terhubung.

"Selamat sore, Jimmy. Apa kamu sibuk?"

Terdengar suara Jimmy Won dari ponsel, "Tidak, ini saya sudah mau pulang ke rumah. Ada yang bisa saya bantu Kek? Apa Won buat masalah lagi disana?"

"Tidak, Won baik-baik saja dan dia tidak membuat masalah apapun sekarang. Aku perlu bantuanmu, apakah kamu bisa membantuku? Ini mengenai Rembulan!"

"Ya tentu apa saja, aku bisa membantu!"

"Bisakah Rembulan, cucuku mendapatkan soal ulangan besok lebih awal. Dia akan menjawabnya dengan jujur. Besok ia tidak bisa ke sekolah",

"Ada apa dengan Rembulan? Apa dia baik-baik saja?"

"Tidak, dia tidak baik. Jadi bisakah Rembulan mendapatkan soal ulangan besok lebih awal? Keadaan Rembulan sedang tidak aman sekarang. Seseorang menyalahkannya. Karna Rembulan, Dio Na di keluarkan dari sekolah dan orang itu ingin membunuh Rembulan"

Terdengar dari telpon, suara kaget dan marah Jimmy Won "Apa? Siapa yang berani menyakitinya?"

"Jingmi, tapi kumohon padamu jangan permasalahkan ini. Aku takut rencana ini akan gagal"

"Rencana?"

"Iya, aku dan nenek berencana mengirim Rembulan ke Negeri Flower dimana Jingmi tidak akan menemukannya. Jadi Rembulan akan aman. Karna itu ia harus mengikuti ulangan lebih awal lalu pergi ke sana. Selama liburan, Rembulan akan belajar bela diri dan mengalahkan Jingmi jika bertemu. Jika Jingmi tahu soal ini atau kamu gegabah maka Rembulan akan dalam masalah. Kamu harus mengerti ini",

"Tapi, putraku bisa melindungi Rembulan"

"Sudahlah, kumohon Jimmy sekali saja kamu membantuku. Jangan sampai Won tahu, aku takut Jingmi bisa melukainya atau teman Rembulan. Katakan pada guru dan teman-teman di sekolah bahwa Rembulan telah pergi. Kemarin ia pulang dengan tangan terluka, karna itu ia tidak bisa mengikuti ulangan besok",

"Ya baiklah, aku akan segera mengirimkan soal ulangan lewat elektronik mail, dan Rembulan harus menjawabnya sesuai peraturan yang berlaku. Minta Rembulan untuk mengirim alamat elektronik mailnya padaku"

"Ya tentu, aku akan mengawasinya"

"Ya aku percaya padamu, Kek!"

"Terima kasih telah percaya padaku",

Kemudian nenek dan kakek kembali ke kamar Rembulan. Mereka melihat Rembulan sedang berkemas.

Kakek pun berucap "Rembulan, Jimmy Won ingin kamu mengirimkan alamat elektronik mail. Ia akan mengirimkan soal ulangan besok"

"Ya Kek, apa aku boleh meminjam ponsel kakek? Aku akan mengirim pesan pada paman"

"Ya baiklah"ucap kakek sambil memberikan ponselnya padaku.

Aku pun mengambil ponsel di tangan kake dan mengirim pesan pada paman.

Mengetik, "Paman, ini aku Rembulan. Terima kasih telah membantuku. Elektronik mail saya yakni [email protected] "setelah itu mengirim pesan.

Lalu mengembalikan ponsel kakek, seraya berucap "Sudah Kek, aku akan mencek mail. Terima kasih"

"Ya sama-sama, sekarang kamu kerjakan ulanganmu dan bersiap ke desa. Nanti kakek antar kamu ke sana."

"Ya Kek"jawabku segera menuju meja belajar dan menunggu elektronik mail masuk. Kakek dan nenek pun pergi.

Tak lama kemudian elektornik mail dari paman masuk, paman mengirimkan dua mata pelajaran soal ulangan besok padaku. Aku pun segera mengerjakannya dengan cepat, ya aku pikir ketika Won datang dan aku telah selesai mengerjakannya itu lebih baik. Soal ulangan ini kan masih sangat rahasia, tapi karna paman sangat baik padaku. Aku rasa tidak tidak masalah aku mengerjakan soal ulangan ini lebih dulu.

Dua jam kemudian,

Aku telah selesai mengerjakan dua mata pelajaran soal ulangan besok. Aku pun segera mengirim hasil pekerjaanku pada paman. Setelah itu, aku kembali bersiap untuk ke Negeri Flower.

Aku memasukan setoples permen dan coklat, pembalut untuk persiapan siaga, senter, perlengkapan mandi dan alatnya, make-up, ponsel, charger, baju dan terakhir buku ajaib. Kumasukan semuanya dalam tas. Lalu mengendong tas.

Setelah selesai, aku segera keluar kamar dan menemui kakek.

Kutemui kakek di ruang makan, kulihat nenek membuat bekal.

"Rembulan, bawa bekal ini? Jaga dirimu baik-baik ya? Kakek akan mengantarmu ke sana"

"Baik Nek"jawabku sambil mengambil bungkusan dari tangan nenek.

Kakek pun memberikan masker padaku, seraya berucap "Pakai itu, ayo kita pergi? Nenek kami pergi dulu"

Aku pun mulai berpamitan dengan nenek, memeluk erat nenek. Nenek pun berpesan padaku, "Jaga dirimu baik-baik, jadi lah anak yang kuat. Kamu harus mandiri Rembulan, nenek akan selalu ada di hatimu begitu juga dengan kakek dan teman-temanmu."

Aku pun memeluk nenek dan menjawab "Ya Nek, aku akan mengingat semua itu."

Setelah itu aku pergi bersama kakek, saat ini Won belum juga pulang. Mungkin ia sedang bermain bersama Subtel.

Kebun kakek,

Kami telah tiba di kebun kakek, dan kami berada di depan dua pohon yang akan membawaku pergi ke Negeri Flower.

Kakek tersenyum manis, ia mengingat kejadian masa lalu. Ia berucap "Rembulan, gunakan buku itu dengan baik dan jangan sampai di tangan orang jahat. Urusan disini serahkan saja pada nenek, kakek dan Won. Kami semua akan mengurusnya untukmu. Sekarang pergilah, carilah keluargamu disana. Nenek dan kakek tak akan bisa masuk ke sana. Kamu jaga dirimu baik-baik, dan jangan pernah menyerah"

Aku pun tersenyum manis, "Kakek, terima kasih telah merawat dan membesarkanku. Katakan pada nenek bahwa aku sangat berterima kasih atas semua ini, dan juga telah membesarkanku. Katakan pada teman-teman aku akan baik-baik saja dan akan segera kembali, jangan mengkhawatirkanku",

"Tentu, kakek akan mengatakan ini pada mereka. Jaga dirimu baik-baik, cari keluargamu dan jangan mudah menyerah. Siapapun keluargamu, kamu harus menerimanya. Kakek yakin ibumu adalah wanita yang baik. Ia hanya tertekan untuk meninggalkanmu disini, di dunia yang berbeda",

"Kakek, boleh kah aku bertanya sekali lagi? Siapa Rembulan dalam cerita itu?"

Kakek tersenyum manis, "Itu adalah kamu, kakek ingin kamu tahu. Ratu Rembulan itu adalah ibumu, dan gadis kecil itu adalah kamu"

Aku pun memeluk kakek, lalu pergi ke ruang waktu melewati dua pohon. Jalan satu-satunya ke Negeri Flower dan menemukan keluargaku.

Setelah masuk ke ruang waktu yang berada di tengah-tengah dua pohon, kakek tidak lagi melihat Rembulan. Kakek tersenyum manis, ia pun berjalan menuju dua pohon itu. Tapi ia sama sekali tidak menghilang seperti Rembulan.

"Ya, saya tidak akan bisa melewati semua ini Ratu-ku. Kita berbeda waktu. Seharusnya kamu tidak disini meski kami akan menjodohkanmu dengan Won. Tapi kami juga menunggu persetujuan dari kamu, kami tidak akan mengambil keputusan sendiri. Mungkin suatu saat nanti kamu akan kembali kepada kami setelah menemukan keluargamu. Ratu-ku, saya adalah rakyat biasa. Bisakah suatu saat nanti kita bertemu lagi? Nenek pasti akan sangat merindukanmu. Tapi ini lah jalan terakhir kita. Kamu adalah anak yang sangat beruntung dan di penuhi ke beruntungan. Bahkan rembulan malam saja bersujud padamu, cahaya-Mu lebih terang di banding sinar bulan malam. Kamu gadis baik yang tidak mengenal dendam, kakek yakin tidak akan ada yang bisa mengalahkanmu. Kamu adalah ratu terakhir di kerajaan Rembulan. Ratu tercantik, terkuat dan semua rakyat mengagumimu. Kebaikanmu tiada tanding, kecantikanmu mengalahkan rembulan malam, dan kekuatanmu melebihi sang surya, dan kamu adalah cahaya."

Tap the screen to use advanced tools Tip: You can use left and right keyboard keys to browse between chapters.

You'll Also Like