Sisi lain secara bersamaan, keberadaan Jingmi.

Jingmi tinggal seorang diri di rumah, ayah ibunya pergi bekerja di kota. Ia tinggal seorang diri dan mengurus semuanya sendirian. Jingmi sedang duduk di beranda rumah sambil melihat bintang yang indah bertaburan diangkasa.

"Huh, lelah sekali hari ini. Ya setidaknya masih ada simpanan makanan. Malam ini dingin sekali, tetapi disini binatang-bintangnya sangat indah. Ya aku jadi merindukan Dio Na. Hah, dia pasti sedang sedih sekarang. Seharusnya aku ada di dekatnya, tapi aku tidak bisa….a-aku tidak bisa, dia membenciku jika aku dekat. Ya Tuhan, kenapa cinta kami begini. Kenapa Tuhan tidak menyatukan kami? Andai saja Dio Na disini sekarang, aku pasti sangat senang ditemani olehnya"harap Jingmi.

Angin mulai berhembus dingin di luar, Jingmi pun mengelus-elus tubuhnya agar terasa hangat. Karna udaranya semakin dingin menusuk kulit, Jingmi pun masuk ke dalam rumah. Ia segera menutup pintu, tetapi terhenti. Ia melihat Dio Na berjalan mendekat kemari. Ia pun segera membuka pintu, dan menyambut kedatangan gadis itu.

Jingmi sangat senang atas kedatangan Dio Na, Dio Na pun menayapanya.

"Jingmi, apa kamu sibuk malam ini?"tanya gadis itu dengan senyuman manisnya. Tubuhnya seolah-olah mengeluarkan cahaya putih yang membuatnya semakin cantik  bagai bidadari.

Belum Jingmi menjawab, Dio Na segera masuk ke dalam. Jingmi pun dibuat bingung olehnya.

"Jingmi, kamu kok diam saja? Aku datang untuk bertemu dengamu. Apa kamu baik-baik saja?"

Jingmi pun tersadar dalam lamunannya dan segera menjawab "Iya, maaf"

Di luar dugaan, Dio Na langsung mendekati Jingmi dengan sangat dekat hingga membuat wajahnya memerah. Perlahan-lahan tangan Dio Na menutup pintu yang disadari oleh Jingmi.

Dengan wajah imutnya, Dio Na berucap "Jingmi, kunci saja pintunya agar tidak ada yang menganggu kita!"

Jingmi pun setuju dengan ucapan Dio Na, Jingi mengunci pintunya.

Saat itulah Dio Na mulai mengodanya, Dio Na pergi ke kamar Jingmi, dan Jingmi mengikutinya.

Di kamar Jingmi, Dio Na duduk di kasur dan mengajaknya bicara dengan suara yang mengoda.

Perlahan-lahan sambil bicara Dio Na membuka pakaiannya, hingga memperlihatkan tubuhnya yang cantik dan mengoda.

"Jingmi, aku merasa panas disini. Aku sangat panas, mau kah kamu membantuku?"

Jingmi yang melihat tubuh Dio Na tergoda, ia mendekati Dio Na dan membantu Dio Na melepaskan pakaiannya. Jingmi pun sangat tidak tahan, ia segera mendorong tubuh Dio Na hingga Dio Na terbaring di kasur. Jingmi mulai membaringkan tubuhnya diatas tubuh Dio Na. Jingmi mulai menc.u.mbunya dengan gairah.

S.e.m.e.ntara Dio Na menikmatinya, Dio Na terus mengoda Jingmi hingga mereka melakukan hubungan intim. Desahan yang penuh kenikmatan terdengar jelas seisi ruangan yang kedap suara.

Tetapan manis Dio Na pada Jingmi seolah-olah sedang menikmati hubungan ini.

Malam yang panjang, malam yang panjang namun juga mematikan. Jingmi melayaninya penuh dengan gairah, tetapi ia tidak berprasangka buruk pada Dio Na. Apakah Dio Na ini yang asli? Mengapa ia selalu jatuh cinta dengan Jingmi hanya dimalam hari? Dio Na…. Dio Na…

Malam semakin larut, bulan pun lebih dulu tidur. Ia berselimut dibalik awan, bintang-bintang masih menemaniku malam ini. Waktu telah menunjukan pukul 10.00 malam. Aku pun berdiri dari kursi belajar mendekati jendela. Kudekati jendela, kulihat pemandangan malam desa ini. Cahaya lampu menerangi desa ini, namun angin malam datang menusuk kulitku.

Angin yang dingin, dan diluar sana terlihat gelap. Ada beberapa tempat yang gelap dan ada pula yang terang. Kadang aku berpikir bagaimana jika kegelapan dan cahaya menjadi satu. Apa yang akan terjadi? Ya maksudku adalah bagaimana jika penguasa kegelapan dan orang baik menyatu dengannya. Ya ini seperti Akira dan Pangeran Kim. Menurutku tidak ada yang tahu soal Akira sebenarnya. Tapi aku dapat melihat sosok yang sebenarnya pada diri Akira, dia adalah seorang raja yang menyamar menjadi rakyat biasa tetapi dirinya sangat di hormati oleh rakyat kerajaan Flower. Ia terlihat sebagai orang penting di kerajaan itu, Ratu Mayleen sangat baik padanya dan Pangeran Kim saja berteman baik. Tetapi mengapa Akira harus menjadi rakyat biasa? Padahal ini adalah penguasa kegelapan.

Angin malam kembali datang dan menusuk kulitku, membuatku merasa dingin. Aku pun segera menutup jendela, menguncinya dan menutupinya dengan tirai. Lalu kembali ke meja belajar.

Won saja sudah selesai belajar, ia sudah merapikan tempat tidur itu dari buku-buku. Ia mulai bermain dengan ponselnya, ia membaringkan diri di kasur.

Ia mulai berucap "Rembulan, ini soal Dio Na. Dia memang menerima hukuman skorsing. Tapi masih ada syarat lainnya, kamu mau tahu ngak?"

Aku pun penasaran dengan syarat lainnya, "Ya tentu saja, apa?"

"Dia harus meminta maaf pada kita, ya termasuk pada Hastin dan Razel. Lalu selama tiga minggu itu ia harus mengubah sifatnya. Jika ia mengulangi tingkahnya lagi maka tidak ada toleransi padanya. Dia juga akan mengulangi semester ini. Apa itu sudah cukup dan setimpal dengan perbuatannya? Ya maksudku adalah Razel dan Hastin tidak akan lagi mengoceh kan?"

Aku pun menganggukan kepala padanya, "Ya aku harap, aku akan memberitahu dua sahabatku. Kamu tahu dari mana soal itu?"

"Ayahku memberitahuku soal itu, apa ada masalah jika aku bertanya dengan ayahku?"

"Oh tentu saja tidak, itu hakmu!"

"Bagus"ucap Won kembali berfokus pada ponselnya.

Aku pun kembali mengarah pada buku di meja, sebelum melanjutkan belajar aku mengirim pesan kepada dua sahabatku dalam grup chat. Mengetik di ponsel lalu mengirim pesan.

"Won bilang itu memang benar soal skorsing Dio Na selama tiga minggu tetapi ada syarat lainnya yakni Dio Na harus meminta maaf pada kita, selama waktu skorsing ia harus mengubah sifatnya. Jika ia mengulanginya lagi maka tidak ada toleransi untuknya, dan dia juga mengulang semester ini."

Secepat kilat pesan yang baru saja terkirim itu di read oleh dua sahabatku.

Razel mengetik….

Hastin mengetik….

Razel, "Bagus lah, itu sangat setimpal. Aku pikir ia hanya diskorsing saja. Won tahu dari mana soal itu?"

Hastin, "Wowww…mantap! Ini baru hukuman yang luar biasa, dia akan ketinggalan. Kita akan lulus…hahahahaha…."

Aku mengetik, "Apa hukumannya tidak keterlaluan? Tentu saja Won tahu, apakah kalian tidak tahu kalau Won itu adalah anak pertama dari Jimmy Won?" lalu mengirim pesan.

Razel mengetik….

Hastin mengetik….

Razel, "Apa jadi dia anak dari Jimmy Won? Astaga celaka sekali Dio Na, ia mencari masalah dengan tuan muda"

Hastin, "Oh jadi dia tuan muda itu, astaga kita benar-benar beruntung ya berteman baik dengannya. Dan kamu sangat beruntung Rembulan, bisa tinggal bersamanya (emotikan senyum)"

Aku mengetik, "Apa yang maksudmu beruntung? Dia pria yang menyebalkan, ia selalu mengajakku ke tempat yang angker dan lebih parahnya dia pernah meninggalkanku di pasar malam sendirian. Dia pokonya pria menyebalkan, aku terpaksa saja satu kamar dengannya ( emotikon kesal)" lalu mengirim pesan.

Razel mengetik….

Hastin mengetik….

Razel, "Apa? Kamu satu kamar dengannya ( emotikon kaget sebanyak 10 kali) Wah kamu curang, aku juga pengen! Apa dia menciumu (emotikon kis sebanyak 10 kali)?"

Hastin, "Romantis sekali, kalian seperti pasangan suami istri saja. Aku rela kok kalau Won itu buat kamu. Aku jadi iri!"

Razel mengirim pesan lagi, " (Emotikon senang dan love) Aku juga, tidak masalah kok jika kamu sama Won jadian. Aku bisa mencari pria yang lain. Ya aku pikir kalian juga pasangan yang cocok"

Aku mengetik, "Kamu serius? Nanti kamu cemburu dan marah lagi?" lalu mengirim pesan

Razel mengetik….

Hastin mengetik….

Razel, "Aku tidak akan marah, aku sungguh-sungguh. Ya sebenarnya aku juga punya yang lain, tetapi dia di kota. Sayang banget kami terhalang jarak!"

Hastin, "Cup...cup…cup…(emotikon peluk sebanyak 5 kali) sabar ya sayang, aku akan selalu ada di hatimu kok"ejeknya

Aku pun mengetik, (Emotikon tersenyum manis) nanti ketika liburan kalian ketemuan saja, bukankah kalian mau liburan ke kota?"lalu mengirim pesan.

Razel mengetik….

Hastin mengetik….

Razel, "Ide bagus, ya siap-siap! ( emotikon penuh semangat membara)"

Hastin, "Nanti aku temanin deh Razel, tenang saja tapi ada makanan gratisnya ya?"

Razel, "Ya tidak masalah. Rembulan, kamu seriusan ngak ikut sama kami? Kita bisa liburan bersama loh!"

Hastin, "Ih kamu ngajakin Rembulan. Kamu lupa ya Rembulan sama Won liburannya, mereka mau bulan madu ( emotikon love sebanyak dua belas kali)",

Aku mengetik, "Apaan sih, ya aku akan pergi berlibur ke Desa Flower. Hanya aku, Won akan liburan sama Subtel ke vila angker"

Razel mengetik….

Hastin mengetik….

Razel, "Oh iya lupa, ya sudah aku pergi bobo dulu. Selamat malam semuanya jangan lupa gebukin Rembulan dalam mimpi. Hanya dia yang tidur sekamar dengan Won! ( Emotikon tawa sebanyak lima kali)"

Hastin, "Siap, Rembulan tidak memberitahu kita soal ini ya! Oh apa kamu malu-malu?"

Aku mengetik, "Tidak kok, di rumahku hanya ada dua kamar saja jadi dia sekamar denganku. Ya sudah besok lagi, selamat malam teman-temanku"lalu mengirim dan meletakan ponsel di meja belajar. Kemudian aku pergi ke tempat tidur dan mulai pergi tidur. Aku tidak mempedulikan Won yang masih bermain dengan ponselnya.

Tap the screen to use advanced tools Tip: You can use left and right keyboard keys to browse between chapters.

You'll Also Like