Dalam mimpi Won, Won terbangun dari mimpi dan masih memeluk erat Rembulan. Ia kaget, dan wajahnya memerah. Seketika itu Rembulan terbangun dan melihat dirinya. Rembulan tersenyum manis, dan langsung mencium pipinya.

Rembulan pun berucap "Kamu kenapa lama sekali? Aku menunggumu untuk melakukan ini"senyumnya

Won tersenyum manis, dan Rembulan mencium bibir Won dengan sangat mesra. Kecupan yang manis. Rembulan yang awalnya terbaring pun bangun, ia mengubah posisinya yakni berada di atas tubuh Won. Lalu menjutkan ciuman yang mesra dan bergairah. Saat berkecupan, Won merasakan kehangatan tubuh Rembulan dan sesuatu yang empuk itu.

Won pun mengubah posisinya, kini Rembulan yang berada di bawah. Won ingin sekali melihat tubuh Rembulan. Karna dalam dunia mimpi, keinginan itu bisa tercapai begitu saja. Won melihat Rembulan tanpa mengenakan pakaian, ia pun segera melayani gadis ini penuh dengan hasrat. Bahkan tak segan Won melakukan remasan pada tubuh dan berhubungan intim dengan gadis ini. Tetapi seketika itu, hal buruk terjadi. Mimpi yang indah mendadak berubah menjadi mimpi buruk, yakni Rembulan berubah menjadi hantu yang mengerikan. Sebagaimana yang dikatakan Rembulan dalam video call dengan dirinya. Hantu perempuan berambut panjang, berbaju putih, penuh dengan darah di tubuhnya, mata merah lembam, dan kuku yang panjang. Ia memberi senyuman manis yang mengerikan pada Won. Seketika itu Won terbangun dari mimpi, ia setengah ketakutan dan melihat seorang perempuan telah berada di meja belajar.

Won masih takut, namun ia mencoba menghela napas panjang agar membuatnya tenang. Won pun melihat sela-sela jendela, terlihat di luar masih gelap dan lampu listrik sudah menyala. Bahkan lilin tak jauh darinya sudah habis, dan telah diletakan didekat dinding. Won pun yakin jikalau perempuan yang sedang belajar itu adalah Rembulan yang asli. Karna ia tak mau terpengaruh oleh mimpi, ia segera mencubit tangannya hingga terasa sakit.

"Aaaaawwwwww, sakit!"guman Won.

Karna Won spontan berucap keras, perempuan yang sedang belajar itu pun mendengar ucapannya dan segera menoleh ke arah Won. Won pun kaget setelah melihat wajah perempuan itu. Wajahnya putih pucat bagai vampire, dan dia memang seperti vampire. Hingga membuat Won setengah ketakutan. Won tak bisa berbuat apa-apa selain kembali tidur dan berharap ini hanya mimpi buruk.

Aku yang sedang belajar dikaget oleh Won yang bertingkah aneh.

"Dia kenapa?"gumanku, lalu aku kembali belajar dan tak mempedulikan tingkahnya.

Ya seperti kataku, aku akan bangun lebih awal untuk belajar. Ya kini jam telah menunjukan pukul 04.00 pagi. Sambil belajar aku sambil perawatan, ya memakai masker wajah bergambar wajah vampire. Kupikir ini lah waktunya untuk merawat wajah di sela kesibukan. Tapi mengenai Won yang bertingkah aneh, aku tidak tahu betul ia kenapa. Menurutku dia memang seperti itu disamping sifat keras kepala.

15 menit kemudian.

Aku segera melepas masker wajah dan mencuci wajahku dengan air, lalu kembali belajar.

"Huh, melelahkan! Ya lebih baik 10 menit lagi dan aku akan tidur. Ini masih ada waktu kan?"gumanku pada diri sendiri.

10 menit kemudian, membereskan meja belajar dan pergi ke tempat itu. Membaringkan diri dan pergi tidur.

Won kembali terbangun, ia mengusap wajahnya dengan ketua tangan sambil berguman " Ah, sial sekali. Memang kali ini sangat sial, semoga saja tidak ada hal yang aneh lagi!" Won pun berdiri dan melihat Rembulan yang tidur, dan wajahnya tidak menakutkan. Won pun berpiki itu hanya mimpi bukan kenyataan.

"Huh, tuh kan mimpi buruk lagi. Memang menyebalkan, tapi ya sudahlah. Dia memang cantik"gumannya lagi.

Kemudian Won pergi belajar, ia mempersiapkan dirinya sebaik-baiknya untuk menghadapi ulangan semester.

Pagi hari yang cerah dimana matahari telah bersinar terang, burung-burung berkicau dan ada yang hinggap dijendela.

Seperti alam sebuah lagu,

"Burung kakak tua, hinggap di jendela.

Nenek sudah tua, giginya tinggal dua"

Bunga di halaman depan pun mulai mekar, bunga-bunga yang indah.

Aku telah siap berangkat ke sekolah, seperti biasa aku dijemput oleh dua sahabatku dan Won dijemput oleh Subtel. Tapi hari ini kami dalam waktu yang bersamaan di jemput hingga Hastin bertemu dengan Subtel yang membuat Razel tertawa kecil.

Razel menertawakan Hastin yang gugup di depan Subtel, bahkan wajah mereka seperti tidak mengenal satu sama lain. "Hahhahaa…..lalalalalal"ucap Razel.

Hastin yang melihat Razel menertawakan dirinya, ia segera mencubit Razel. Agar Razel diam, tidak membuatnya malu di depan pria itu.

Aku melihat tingkah dua sahabatku dari jauh tertawa kecil, lalu mendekati mereka sambil menggeret sepedaku.

"Hoy, pagi-pagi main saltingan aja. Yuk berangkat sekolah!"ucapku pada dua temanku.

Melihat Rembulan, Subtel pun bertanya "Rembulan, Won ada di rumah?"

"Ada, dia bertingkah aneh pagi ini. Tunggu saja, mungkin 10 detik lagi ia akan keluar dari rumah"jawabku lalu naik ke sepeda dan mengayuhnya.

Tanpa banyak bicara, dua sahabatku segera menyusul diriku dengan diiringi tawa Razel yang tak berhenti mengejek Hastin. Hastin pun mulai kesal dengan Razel.

"Aaaaa…kamu bisa ngak sih diam?"ucap Hastin sambil mengayuh sepeda.

"Tidak bisa, ya aku tidak bisa berhenti menertawakan ini. Ya gimana ya? Tadi itu lucu sekali, kalian seperti tidak saling kenal. Itu adalah hal bodoh yang pernah aku lihat dari temanku ini"jawabnya

Hastin pun mengadu padaku, "Rembulan, lihat Razel! Dia jahat padaku"

Aku pun menjawab "Ya mau gimana lagi. Memang benar itu, kamu masih malu-malu yang dengan Subtel. Memang dia kenapa? Kalau kamu suka kamu harus berani berhadapan dengannya"

"Aaaaa….aku mati kaku!"

"Ya, salah sendiri menyukai Subtel. Kan sudah tahu ia itu preman sekolah, tapi biasanya walau pun ia preman sekolah. Ia pasti sangat ramah padamu ketika ia sedang jatuh cinta"ucap Razel

"Ia memang ramah, ia sempat mengajakku liburan bersamanya tapi aku menolaknya"

"Hah, kenapa di tolak?"ucap kami kaget.

"Soalnya liburanya ke vila angker, vila vampire!"

"Hahaha…iya iyalah, dia liburannya sama Won kok!"ucapku

"Ya karna itu aku menolaknya, kan aku takut pergi ke tempat seram"

Tiba-tiba sebuah mobil melintasi kami, mobil itu tak lain adalah mobil Subtel. Melihat itu, Razel kembali mengejek Hastin.

"Tuh si ayayangmu lewat! Hahahaha…."ucap Razel sambil tertawa.

Hastin pun kesal, ia segera mengayuh sepedanya lebih cepat. Ia lebih dulu sampai ke sekolah.

High School 7,

Setelah memparkirkan sepeda di tempat biasa, kami segera menuju ruang kelas. Won telah tiba di kelas lebih dulu. Kami pun segera duduk di kursi masing-masing.

Dio Na berjalan menghampiri Won, dan ia duduk disampingnya.

Dio Na pun berucap " Won, aku mau ngajakin kamu liburan. Kamu mau ikut ngak?"

"Tidak, aku sudah punya rencana sendiri"jawabnya sambil melihat ke arah Dio Na.

Dio Na tersenyum manis, ia merasa Won sangat memperhatikan dirinya.

"Kamu mau kemana liburan nanti? Boleh aku ikut?"

Won tersenyum sinis, " Kamu mau ikut? ( Won tertawa) hahahaa….yang benar saja! Yang ada kamu malah minta antar pulang nanti!"

Dio Na bersikeras untuk ikut, "Ayolah Won ajak aku jalan-jalan bersamamu sekali-kali!"mohonnya sambil melihat ke arah Rembulan.

"Tidak ya tidak, kamu mending liburan sama temanmu. Aku ngak bisa bawa kamu liburan bersamaku"

Tap the screen to use advanced tools Tip: You can use left and right keyboard keys to browse between chapters.

You'll Also Like