"Ah, kamu. Mungkin seseorang telah melihat kejadian itu dan melaporkannya pada Ratu Mayleen. Lalu Ratu Mayleen menyetujui hubungan kalian, ia meminta pasukan khusus untuk melindungimu dan Kim. Ya agar hubungan kalian berjalan dengan lancar"ucap Yora

"Ah, aku tidak mau begini. Apa itu artinya aku tak bebas?"

"Ah, tidak. Jangan berlebihan. Mereka hanya melindungimu disaat kamu terancam. Ya tadi mungkin kau merasa terancam jadi mereka datang"

"Hem, ah tapi aku tidak percaya jika Pangeran Kim mencintaiku. Bukannya dia seorang pangeran, jadi pasti banyak gadis yang tertarik dan dekat dengannya. Dan, tak mungkin tertarik denganku kan?"

"Hah, kamu berlebihan. Pangeran Kim sibuk, dan tak punya waktu untuk meladeni gadis-gadis. Pangeran Kim tidak seperti pangeran lainnya",

"Dia istimewa nan setia, ah tapi…",

"Apa?"

"Ah, tak apa-apa. Mungkin saja dia sudah melupakan Yobi",

"Eh, dia mencintai gadis itu ya?"

"Ya tapi dulu, mungkin",

"Oh"senyumku.

"Kenapa? Kamu cemburu?"tanya Yora

"Tidak",

"Serius? Tak usah bohong"ucap Kayora

"Aku bilang tidak ya tidak, lagi pula gadis itu cantik dari pada aku. Aku masih muda dan masih punya masa depan yang panjang. Aku masih sekolah. Eh, tapi ngapain kita bicarain dia",

"Uh, mengubah topic pembicaraan nih",

"Ya kalau cinta ya katakan saja, kami ngak akan marah. Lagi pula kami punya Kazame dan Irranix yang selalu menjaga kami",

"Menjaga kalian?"

"Ya menjaga dan juga menghina sihir kami"

"Huh, tapi kami menyukai mereka",

"Ya, hanya saja kami tak akan mengatakan perasaan ini begitu saja sampai sihir kami diakui"

"Ya benar, Kayora. Kami ngak akan menyerah begitu saja. Kami akan membuktikan pada mereka bahwa kami akan menjadi penyihir yang akan melindungi Rata dan Ratu Flower"

"Oh, begitu. Aku akan mendoa kan kalian sampai kalian berhasil. Ya Tuhan, semoga kedua sahabatku dikaruniai kekuatan yang hebat dan berhasil mendapat gelar penyihir dari akademi penyihir putih",

"Amin"

"Amin"

"Hah, ya ampun teryata Pangeran Kim tertarik dengan gadis sepertimu ya? Bagaimana bisa?"

"Apaan sih!"

"Udahlah jangan menolak mentah gitu. Pangeran Kim itu pangeran yang setia…ah, kalian pasti pasangan yang romantis ya?"

"Bodo amat dengan kalian berdua, eh tapi aku penasaran apa yang akan dilakukan ketiga pria itu malam ini"

"Hem, jangan mengubah topic pembicaraan dong"

"Iya nih ngak seru jadinya!"

"Hah, kalian ngak penasaran ya apa yang akan terjadi malam ini?"

"Ya penasaran juga sih",

"Oh iya, aku lupa. Nanti jam lima pagi aku harus pulang. Kalian mau kan antarkan aku pulang?"

"Hah, kamu pulang?"

"Lalu kami gimana tanpa kamu?"

"Ya, maafkan aku. Aku baru bisa mengatakannya sekarang. Ya aku sungguh harus pulang, nanti aku akan kembali kemari"

"Ya baiklah, kami akan mengantarmu pulang",

Tersenyum, "Terima kasih".

Pangeran Kim, Kazame dan Irranix berjalan menyusuri kerajaan. Meraka menyapa setiap orang. Salah satu orang yang disapa adalah Pangeran Sasuke.

"Pangeran Sasuke, mau kemana malam-malam begini?"tanya Irranix

"Aku baru saja dari ruang perpustakaan. Sihir, cahaya sihir siapa ini?"tanya Sasuke

"Oh, ini cahaya sihir milik Kayora dan Yora. Ya untuk menerangi jalan kami",

"Oh begitu",

"Sasuke, kamu tidak bersama Yobi? Dimana dia?"

"Dia sedang istirahat di kamarnya"

"Em, jam segini tidur?"

"Tidak, dia belajar. Kalian sedang apa disini?"

"Ya jalan-jalan, ya anggap saja patroli kecil",

"Em, bagus kalau begitu kupikir c.u.man aku saja. Malam ini aku akan melakukan patroli, aku ingin segera mengakhiri misi ini. Kita berpencar saja. Aku bersama Irranix",

"Ya baiklah, aku juga begitu. Aku harap tak ada korban lagi setelah Rembulan"ucap Kim

"Ya"

Kemudian mereka memulai patroli bersama. Kim dengan Kazame, dan Irranix dengan Sasuke.

Kim dan Kazame jalan bersama. Memperhatikan keadaan dengan baik. Kazame pun memperhatikan Kim diam-diam. Ia bingung harus bagaimana menyikapi masalah temannya ini. Kazame tahu akan hubungan Kim dengan Yobi sangat dekat. Namun Yobi lebih memilih pria lain yang dinyatakan ratu sebagai calon raja.

Tapi kebingungan itu berubah menjadi sebuah penjelasan. Kim mengatakan sesuatu pada Kazame tentang dirinya dengan Yobi dan sebuah perasaan lain yang muncul.

"Kazame, apa aku boleh meminta pendapatmu? Tapi sebelumnya bagaimana hubunganmu dengan Yora?"ucap Kim melangkah lebih pelan.

"Hubunganku dengan Yora? Ah, dia….dia menarik, namun juga sulit untuk didapatkan. Aku masih berjuang untuk mendapatkannya, mendapatkan cintanya. Ya aku tak ingin dianggap pria lemah didepannya jadi ketika aku didepannya, aku berusaha kuat bagaimana pun keadaannya",

"Jadi kamu belum menyatakan perasaanmu padanya hingga saat ini?"

"Iya, belum. Aku takut perasaan yang kumiliki merusak persahabatan yang kita jalin bertahun-tahun",

"Ya kamu benar. Persahabatan lebih baik dari pada perasaan cinta yang kita punya pada gadis lain. Perasaan cinta memang dapat merusak persahabatan, tapi aku yakin dia juga mencintaimu. Kau pria baik, pemberani dan pantang menyerah untuk mendapatkan cintanya. Tenang saja, nanti aku akan membantumu untuk mendapatkan cintanya",

"Hah, kau serius untuk membantuku? Tapi sepertinya aku tak punya imbalan apapun untukmu. Maafkan aku…",

"Hah, untuk apa minta maaf. Aku adalah sahabatmu, dan kau pria baik yang kukenal. Aku percaya padamu dan teman-teman yang lain. Tapi apakah kau bisa menjadi teman curhatku?"

"Ya tentu, aku bisa. Bahkan bisa menjaga rahasia untukmu",

"Aku tak punya pilihan saat ini, dan berusaha merelakan Yobi untuk Sasuke. Mereka akan menikah dalam waktu dekat, dan ibu telah memberi restu pada mereka. Aku sedih, perasaanku kacau. Aku bahkan tak tau harus bagaimana, tapi Tuhan tak membiarkanku sedih. Dia mengirimkan seseorang padaku, dia lugu. Ia juga manis, aku menyukainya hanya saja aku belum bisa melupakan Yobi. Aku harus bagaimana?"

Kim yang mengungkapkan perasaanya telah membuat Kazame tersenyum, Kazame senang akhirnya ada gadis lain penganti Yobi.

"Siapa gadis itu?"senyum Kazame

"Dia, ah bagaimana aku mengatakannya padamu ya? Dia….mungkin dia sekarang membenciku karna kau sedikit membohonginya tadi. Sekarang aku takut dia tak mau bertemu denganku lagi. Aku harus bagaimana?"ucap Kim yang berwajah sedih

Tingkah Kim yang seperti kekanak-kanakan membuat Kazame tertawa, Kim sedih dan menutup wajahnya dengan kedua tangan lalu mencoba mengubah suasana hatinya kembali tenang setelah ditertawakan sahabatnya sendiri.

"Ya ampun Kim, kupikir kamu akan melakukan hal gila setelah begitu! Memang kebohong seperti apa hingga ia membencimu?"

"Aku berbohong padanya bahwa tanganku sakit karna ia tabrak, tapi….tapi ia meminta maaf dan aku juga sudah berkata yang sejujurnya padanya. Tapi dia lari begitu saja. Jadi kupikir ia telah membenciku"

"Hah, sudahlah…gadis-gadis memang begitu tapi bukan berarti dia membencimu kan? Gadis itu siapa namanya?"

"Ya entahlah, aku tak perlu menyebutkan namanya kan? Nanti kamu juga tahu"senyumnya yang berjalan lebih dulu.

Kini Kazame pun dibuat penasaran, ia mulai menyusul Kim. Perasaan dua pria itu kini bahagia, dan mereka akan saling membantu untuk mendapatkan cinta mereka. Keterbukaan itu membuat persahabatan mereka semakin erat.

Cahaya bulan yang bersinar mulai redup, ia berlindung di awan hingga tak terlihat. Langit tak menunjukan akan turun hujan. Bintang masih bertaburan dilangit. Malam pun semakin larut. Penjaga pun mulai lelah, mereka bergantian untuk berjaga. Angin malam mulai menusuk kulit hingga mengigil dingin.

Perlahan-lahan suara gemercik ular terdengar jelas lalu senyap sepi datang menghampiri. Sepasang bola mata merah telah mengamati keadaan sekitar istana. Mereka yang berjaga sebenarnya telah berada dalam bahaya.

Tap the screen to use advanced tools Tip: You can use left and right keyboard keys to browse between chapters.

You'll Also Like