Rembulan: Discover Of The Moon

Chapter 302 - Bab 302

Akira pun mendekatiku dengan sangat dekat, dengan suara lembut berucap "Bolehkah aku memelukmu, istriku?."

Aku merasa malu, wajah memerah dan tersenyum manis, menjawab "Ya tentu, suamiku!."

Akira yang mendengar jawaban dengan kata 'suamiku' itu merasa sangat senang, hatinya dipenuhi rasa bahagia dan ramalan itu telah terjadi untuknya. Istri yang ia tunggu telah datang dan sekarang telah menjadi miliknya. Tanpa rasa ragu, Akira memeluk erat diriku. Berada di pelukan pria ini yang memberi kehangatan. Ia lah suamiku sekarang. Aku merasa sangat tenang bersamanya.

Tidak jauh dari sana, dua gadis telah menyaksikan pelukan hangat itu. Namun mereka tidak mendengar apa yang dibicarakan dan beranggapan itu hanyalah pelukan adik dan kakak biasa. Mereka tidak mempermasalahkan itu. Melihat Akira yang sangat perhatian, Zhe Zhi merasa sangat senang dan perasaan cintanya tumbuh dengan cepat.

Aku melepaskan pelukan dan melihat bintang malam, dan duduk di bawah pohon ini. Pria ini juga ikut duduk. Kami mengamati malam yang indah yang tiba-tiba kucing kecil menghampiri kami. Tetapi entah kenapa aku melihat sesuatu yang aneh pada kucing ini. Bulu putih namun ada yang berwarna biru dan merah. Aku berpikir sesuatu telah terjadi pada kucing ini. Aku mengambil dan membersihkan bulunya dengan cara mengelusnya. Tetapi dua warna ini tetap saja ada di badannya, aku merasa aku hanya menghilangkan sedikit kotoran debu dan menimbulkan bulu hitam sedikit.

"Hah....ini menyebalkan! Lihatlah, kenapa kucing ini bulunya berwarna biru dan merah?" ucapku kesal.

Akira mengambil kucing dari tanganku, ia mengelus-elus bulunya memperlakukan kucing ini dengan ramah dan lembut seraya menjawab "Tidak masalah, kucing ini memang warnanya seperti ini. Ini adalah kucing yang istimewa, aku pernah melihatnya. Ini kucing yang langka di negeriku."

Spontan diriku terkejut, aku tidak menyangka memiliki kucing yang langka.

"Hah, benarkah? Aku tidak tahu. Tapi apakah kucing langka ini memiliki sesuatu yang istimewa?"

"Ya, aku rasa begitu. Kudengar kucing ini juga dimiliki oleh ratu Rembulan"

"Benarkah? Siapa Ratu Rembulan ini?"

"Ya, dulu...dulu sekali. Ada sebuah kerajaan yang berdiri dengan kejayaan dipimpin oleh seorang ratu bernama Rembulan. Sama seperti namamu. Aku dengar akan ada perjalanan kita menuju bangunan tua tempat itu berada. Apa kamu mau ikut bersamaku kesana nanti?"

"Benarkah? Mengapa aku tidak tahu perjalanan itu?"

"Ya karena aku mengetahuinya lebih dulu dan itu lebih baik kan? Aku bisa menjagamu."

"Oh ya ampun! Kamu terasa menyebalkan. Apakah semua orang sudah mengetahui rencana itu?"

"Ya hampir, mungkin semuanya tetapi tidak termasuk pada kalangan bawah."

"Kalangan bawah, mengapa?"

"Aku pikir masih ada perbedaan, dua sahabat baikmu....mungkin mereka juga tidak mengetahui ini. Tetapi ini akan jadi kejutan untuk dua sahabatmu. Bukankah kamu tidak sering bermain dengan mereka?"

"Ya benar, dan aku juga tidak sering bermain denganmu dan Kim."

Akira tersenyum, ia sadar dirinya tidak terlalu menyentuh istrinya.

S.e.m.e.ntara itu dua gadis masih memperhatikan Rembulan dan Akira. Mereka bersembunyi dan menggunakan ramuan penghilang aroma tubuh agar keberadaan mereka tidak diketahui oleh siapapun dan ramuan ini mampu menghilangkan diri mereka jadi tidak terlihat beberapa saat saja.

S.e.m.e.ntara itu keberadaan Rembulan,

Aku terus menatap bintang di langit yang indah. Tiba-tiba diriku dikejutkan dengan kehadiran hantu wanita cantik yang membuatku terkejut.

"Aaaaa...!!" ucapku berteriak kaget dan hampir saja memeluk erat Akira.

Akira yang melihat dirinya hampir mendapatkan pelukan, jadi kesal karena gagal di peluk. Ia memasang wajah kesal pada hantu ini hingga membuat hantu ini malah bersembunyi di sampingku karena takut pada Akira, raja kegelapan.

"Hai, hantu mengapa kamu tiba-tiba bersembunyi di sampingku? Bukankah sudah puas membuatku kaget tadi!" ucapku dengan nada kesal.

Spontan hantu wanita tertawa kecil padaku sembari melihat Akira yang menatapnya dengan tatapan dingin, dirinya mengetahui sosok pria itu yang membuatnya ketakutan.

"Hehe...maaf membuatmu kaget. Tetapi ada sesuatu yang ingin saya beritahukan padamu!"

"Apa itu?"

"Sebaiknya kamu berhati-hati!"

"Berhati-hati, apa maksudmu?"

"Seseorang akan kemari, ah....aku harus pergi!" ucap hantu perempuan ini bergegas menghilang.

Bersamaan menghilangnya hantu perempuan, seorang pria datang menghampiri kami. Guru besar datang menghampiri kami. Guru besar, Bai datang menghampiri kami.

"Kalian sedang apa disini? Tidak baik untuk kalian berdua disini! Cepatlah kembali ke tempat tidur kalian sekarang?" perintahnya.

Saat guru Bai marah, seketika itu lah anehnya aku tidak melihat guru sebagai manusia melainkan sebagai rumah. Ia memiliki ekor yang membuatku tidak percaya dengan apa yang aku lihat.

"Tidak, aku tidak mau kembali. Apakah kamu guruku? Mengapa kamu memiliki ekor? Siapa kamu sebenarnya?" tanyaku yang membuat Akira terkejut.

Akira telah mengetahui sosok pria ini sebenarnya, ia lah pria yang diberi gelar pangeran kegelapan yang menculik para gadis.

"Hah, itu adalah guru Bai. Apa yang kamu katakan? Ia adalah guru kita!"

"Tidak, ia adalah rumah. Kata nenekku, rubah adalah makhluk jahat. Apapun yang dikatakan oleh rumah, aku tidak boleh percaya padanya!" ucapku sembari menggelengkan kepala.

Guru Bai tersenyum manis padaku, "Apa maksudmu? Aku adalah gurumu. Bukankah kamu menyukaiku?"

"Hah, aku menyukai guruku? Ya ampun! Usia kita berapa bedanya ya? Aku bukan berada di dunia mimpi sih, aneh sekali jika aku menyukai guruku! Tapi aku memperhatikan muridmu, Charla menyukaimu. Itu terlihat dari raut wajahnya saat kamu memperkenalkan aku dengannya. Ia cemburu. Aku tidak menyukaimu!"

Spontan Bai tertawa, "Hahahaha.....jadi kamu tidak menyukaiku? Kenapa? Apakah karena pria yang ada disampingmu itu?"

"Hah, aneh! Pria macam apa ia memaksakan orang lain untuk menyukai dirinya?!" keluhku.

"Jika kamu tidak menyukaiku, akan kubuat kamu untuk menyukaiku!" ucap guru Bai yang memperlihatkan dirinya adalah siluman rubah. Guru Bai memiliki ekor dan telinga seperti rubah.

"Guru Bai adalah orang yang menghilangkan gadis-gadis di perguruan ini! Jangan mendekatinya, dan jangan sampai terpana oleh tampangnya, ia berbahaya!" ucap Akira memberitahuku.

Diriku kaget, dan baru mengetahui keburukan dari guruku sendiri, "Hah? Benarkah? Jadi apa yang aku katakan tadi benar! Sekarang harus bagaimana?"

Sontak kucing yang ada di tangan Akira meloncat dan mengeong.

"Meong....meong!!!" suara kucing dengan seluruh bulu di badannya berdiri, kucing ini mencoba melindungiku dan Akira dari rubah ini. Tanpa diduga kucing ini membesar menjadi kucing raksasa dan langsung menyerang guru Bai. Hingga membuat guru Bai terjatuh dan terluka karena cakaran kucing. Kucing mencakar sembari mengeluarkan bunyi hingga terdengar oleh semua orang di akademi penyihir ini. Semua orang bergegas menuju sumber suara yang membuat mereka terkejut, seekor kucing besar telah menyerang guru Bai. S.e.m.e.ntara guru Bai telah merubah dirinya menjadi manusia kembali saat dirinya diserang oleh kucing ini. Dirinya tidak menyangka jika kucing ini bukanlah kucing biasa. Serangan kucing ini melukai dirinya.

Orang-orang bergegas datang kemari, termasuk Kayora, Yora, Kazame, Irranix, Charla, dan Zhe Zhi. Guru-guru dari elemen lainnya mengusir kucing itu dari tubuh guru Bai. Guru Bai pun terselamatkan meski pakaiannya menjadi tersobek-sobek hingga memperlihatkan tubuh bagian atas pria ini yang membuat semua gadis terpesona padanya. Guru Bai adalah pria tampan, kuat dan memiliki tubuh yang berotot.

Tap the screen to use advanced tools Tip: You can use left and right keyboard keys to browse between chapters.

You'll Also Like