Akira pun mendekati peti itu, ia melihat Rembulan terbaring. Dirinya pun segera memeluk erat Rembulan. Lalu memegang tangannya, merasakan denyut nadi yang hilang.

"Ya yang mulia, dia adalah teman saya dari negeri yang jauh. Oh Rembulan, malang sekali nasibmu. Ratu Mayleen ijinkan saya menyembuhkan Rembulan"

"Baiklah, aku ijinkan dirimu menyembuhkannya",

Dengan kemampuan yang dimiliki Akira, Akira mengalirkan penyembuhan. Ia membebaskan ilmu hitam yang disebabkan oleh medusa. Tanpa sadar hal itu juga membebaskan kekuatan yang terkurung dalam diri Rembulan.

Angin kencang seperti datang ke arahku, ia menarik diriku untuk masuk ke tubuh. Kegelapan kembali menyelimuti diriku, sangat gelap. Hingga cahaya kecil mencul, dan mulai menerangi diriku. Dalam sekejab diriku telah kembali kedunia ini.

Membuka mata perlahan-lahan, dan melihat dua sahabatku yang segera memeluk erat diriku. Ia berhenti menangis. Akira pun memberi hormat pada Ratu Mayleen dan diriku.

Aku segera keluar dari peti mati, dan memberi hormat pada Ratu Mayleen. Merendahkan diri sendikit, "Hormatku pada Ratu Mayleen. Terima kasih atas bantuannya, dan pada Akira",

"Kau berutung sekali memiliki teman yang hebat. Sekarang kalian semua, aku tugaskan untuk menyelesaikan misi kalian. Dan jaga teman kalian ini, jangan sampai dia terluka lagi",

Kami semua segera memberi hormat secara serempak, "Baik yang mulia, Ratu Mayleen". Lalu kami pergi keluar singasana.

***

Langkah kami terhenti di halaman, jalan satu-satunya keluar dari istana ini. Entah bagaimana aku melihat sosok pria yang menyelamatkanku ini adalah pria yang kejam. Ia adalah raja iblis, tapi teman-teman malah tak mengenalnya. Ya terutama Kayora dan Yora, mereka nampak menyukai pria ini.

Dengan wajah bersenang, Kayora mengucapkan rasa terima kasihnya pada Akira. "Tuan Akira, terima kasih sudah menyelamatkan teman saya. Saya sangat senang, dan tak tau bagaimana caranya berterima kasih pada Tuan".

Senyuman yang manis nan ramah, pria itu nampak membuat orang-orang disekitarnya tak mengenali dirinya yang sebenarnya. "Tak perlu berterima kasih, kamu hanya perlu cukup mengijnkan aku jalan-jalan bersama Rembulan hari ini. Bisa?"

Yora dan Kayora saling tatap, lalu melihat ke arahku. Aku menundukan kepala sejenak, lalu kembali melihat mereka.

"Tentu saja, silahkan"jawab Yora.

Tanpa basa basi, pria ini langsung menarik tanganku. Ia membawaku pergi dari istana ini. Pangeran Kim dan Sasuke hanya menatap kepergian gadis itu bersama Akira. Tak ada yang curiga pada Akira saat ini. Tapi Kazame dan Irranix mempertanyakan tentang pria itu.

"Kayora, apa kau tak penasaran dengan pria itu?"tanya Kazame

"Memang ada apa dengannya?"

"Dia tampan sekali"jawab Yora yang tanpa sadar membuat Irranix cemburu.

"Apa? Pria seperti itu kau sebut tampan? Apa aku ini tidak tampan?"ucap Irranix

Yora pun mulai memperhatikan Irranix, lalu pergi begitu saja dengan Kayora.

"Ayo kita pergi, Kayora"ajak Yora

"Ya, kita akan kembali ke tempat latihan kan?"

"Betul sekali",

Irranix hanya bisa begong melihat tingkah Yora yang mendadak berubah, Yora jelas tak peduli dengannya.

"Apa? Apa yang baru saja….kenapa?"kesal Irranix

Pangeran Kim tak menghiraukan Irranix yang kesal, ia memilih pergi begitu saja. Pangeran Sasuke juga begitu. Mereka pergi dengan arah yang berlawanan. S.e.m.e.ntara Kazame menertawakan sahabatnya, Irranix.

"Sudahlah, jangan sedih. Yora akan membalas cintamu suatu saat nanti",

"Kapan? Katakan padaku, kapan?"

"Ketika waktunya telah tiba, memang c.u.man kamu yang berharap begitu. Bisa saja kalian ngak jodoh…"

"Bruk…"secepat kilat Irranix memukul Kazame hingga terjatuh. Kekesalannya memuncak ketika Kazame meledeknya.

"Jika kamu masih mengatakan itu lagi, aku akan memukulmu!"kesal Irranix.

"Benarkah? Apa sekarang yang akan kamu lakukan? Lihat, pria yang tadi tampan juga!"

Tiba-tiba Irranix mulai pupus harapan, suasana berubah menjadi sedih. Tapi bukannya mendukung sahabatnya, Kazame malah tertawa. Ia menertawakan Irranix, lalu pergi begitu saja hingga Irranix menyusul dirinya.

"Tunggu aku, kamu mau kemana?"tanya Irranix

"Ya latihan lah, apa kamu mau kalah begitu saja dengan pria yang baru kita kenal?"

"Tentu saja tidak",

"Kalau begitu, berhentilah menangis"

***

Yobi dimasukan ke dalam sel tahanan. Ia tak bisa berbuat apa-apa sekarang. Ia benar-benar kecewa dengan Ratu Mayleen.

"Lihat saja nanti, aku akan membalas perbuatanmu. Aku akan menghabisimu, lihat saja!"ucap Yobi marah pada Ratu Mayleen.

Jelas sudah, Yobi sudah benar-benar marah dengan Ratu Mayleen yang mempermainkan dirinya. Hubungannya dengan Pangeran Sasuke pun kandas di tengah jalan karena Ratu Mayleen tidak merestui hubungan mereka setelah memenuhi persyaratan yang diberikan Ratu Mayleen untuk pernikahan mereka. Yobi sangat kecewa pada Ratu Mayleen.

Tiba-tiba dalam kemarahannya, Pangeran Sasuke datang menemui dirinya. Senyuman manis itu masih ada untuknya, dan cinta itu juga.

"Yobi, bertahanlah. Aku akan membebaskanmu nanti",

"Apa hubungan kita akan berakhir disini? Seperti ini? Aku sudah melakukan apapun yang diminta Ratu Mayleen. Semua telah kukorbankan hanya untuk hubungan kita"lirih Yobi yang meneteskan air mata.

Pangeran Sasuke tersenyum, ia hanya bisa memberi senyuman manisnya pada Yobi. Sasuke ingin Yobi bersabar. "Yobi, tak kubiarkan seorang pun menyakitimu. Aku akan segera membebaskanmu dan kita menikah. Aku akan meminta ibuku untuk merestui kita atas pengorbanan yang telah kita lakukan. Meski aku akan mengorbankan tahtaku sebagai pewaris kerajaan",

Yobi kaget, ia benar-benar tak akan menyangka jika Sasuke akan melakukan apapun untuk mendapat restu dari ibunya meski ia harus kehilangan haknya sebagai pewaris kerajaan. Sebagai raja selanjutnya dari Kerajaan Flower.

"Tapi, kamu akan kehilangan semua itu"

"Akan lebih baik kehilangan tahta dari pada kehilanganmu lagi. Aku tidak mau berpisah denganmu. Lagi pula tahta itu, aku rasa cocok untuk Pangeran Kim".

Dari belakang Pangeran Sasuke, Pangeran Kim datang dan berucap "Kakak, aku akan membantu kakak memohon pada ibu. Tapi kita tak akan bisa memohon begitu saja sebelum kita menyelesaikan misi kita".

"Ya kamu benar, kita akan menangkap medusa hidup-hidup atau mati. Setelah itu, aku akan membebaskanmu, Yobi"senyumnya.

Yobi hanya diam saja tak menjawab, menatap kekasihnya penuh dengan cinta dan ketakutan. Ia takut dirinya akan ditangkap sebagai medusa lalu dibunuh dihadapan kekasihnya sendiri. Lalu semuanya berakhir, dengan kisah cinta yang pedih. Yobi menakutkan semua itu.

Berjalan bersama Akira, kami menuju sebuah tempat yang disebut perbukitan. Orang-orang desa sering melintas kemari untuk menuju desa mereka. Tak heran jika ada rumah-rumah yang didirikan di pinggir hutan. Suara burung berkicau masih terdengar, suara yang indah.

Aku terus mengikuti langkah pria yang berjalan disampingku. Aku pun mulai bertanya, "Kamu akan membawaku kemana? Akira"

Dia berhenti menglangkah, memperlihatkan senyum terbaiknya padaku. Ya dia memang tampan, "Aku sudah mengatakannya padamu, bahwa kita jalan-jalan",

"Lucu sekali, kenapa penampilanmu berubah? Mana tandukmu?"tanyaku mendekatinya

"Oh, kupikir kamu akan lupa denganku. Ya ini penampilanku sebagai manusia",

"Aku tak akan lupa denganmu, bagaimana mungkin aku bisa lupa. Kau adalah orang pertama yang aku lihat dengan penampilan itu. Itu membuatku kagum denganmu",

"Benarkah itu?"

"Ya, aku tidak bohong. Tapi bagaimana pun juga aku tetap melihatmu dengan penampilan yang dulu. Tapi anehnya dimata temanku, kamu hanya dilihat sebagai manusia",

"Ya itu karna hanya yang memiliki indra ke enam yang dapat melihat yang sebenarnya. Ya tidak semuanya, hanya orang yang memiliki kemampuan khusus, sepertimu",

Tap the screen to use advanced tools Tip: You can use left and right keyboard keys to browse between chapters.

You'll Also Like