Embun pagi dan udara yang sejuk mengintari istana kerajaan Flower. Terlihat matahari mulai terbit dan menyinari seluruh negeri. Ayam mulai berkokok merdu, dan penduduk desa bangun dari mimpi indahnya. Memulai aktifitas pagi.

Ya kami semua mulai terbangun dari mimpi indah. Aku dan dua sahabatku mulai beraktifitas. Membereskan tempat tidur, pergi mandi dan menyiapka sarapan pagi lalu makan bersama. Mengintari meja makan dengan hidangan yang telah tersaji di atas meja makan, lalu kami duduk di lantai.

Kami mulai sarapan bersama dengan hati yang senang, ya kali ini kami benar-benar memasak dengan api bukan dengan sihir seperti malam tadi.

"Enak banget ya! Em…"ucap Kayora

"Ya benar, ini sangat enak"jawabku makan ikan sambal habang.

"Ya kali ini kita kan makan nasi kuning ikan sambal habang. Makanan ini adalah menu sarapan pagi yang enak banget, makanan khas Indonesia banget"ucap Yora

"Ya, benar. Makanan khas dari Banjar, tepatnya di Kalimantan Selatan"sambung Kayora.

Kami mulai mencicipi semua hidangan hingga habis tak bersisa. Perut kami pun telah terasa terisi penuh, dan juga tenaga kami. Hari ini kami siap melewati rintangan apapun untuk menyelesaikan misi.

Usai sarapan pagi, kami mulai bersiap untuk jalan-jalan mencari tahu tentang medusa. Secara kebetulan sahabat kami telah menunggu di beranda.

"Pagi!"sapa Irranix

Kami yang mendengar suara itu segera menoleh ke bawah pohon rindang. Ya tepat disana ada Irranix, Kim, dan Kazame. Kami pun segera menghampiri mereka.

"Pagi, kalian kapan kemari?"sapa Kayora

"Baru saja, beberapa menit yang lalu"jawab Irranix

"Oh begitu, dimana Sasuke? Apa ia tak mau bertemu dengan kita?"tanya Yora

"Ya dia sibuk, tapi jangan khawatir dia pasti akan menemui kita"jawab Kim

"Lalu kita hari ini kemana? Aku bosan jika terus disini"kata Yora

"Ya benar, aku juga. Aku ingin pergi ke sebuah tempat dimana aku bisa berlatih sihir"sambung Kayora

"Soal itu jangan khawatir, kita akan pergi ke pelatihan prajurit. Bukankah begitu, Kim?"ucap Irranix

"Ya benar, kalian ikut?"

"Ya tentu saja, akan menyenangkan sekali disana"jawab Kayora

"Rembulan, kamu kok diam saja? Ada masalah?"tanya Yora yang memperhatikan Rembulan tidak bicara sejak tadi.

Aku hanya tersenyum manis lalu berucap "Aku hanya akan menonton saja, ya aku tak bisa apa-apa!" sambil mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu ke depan.

"Ya ampun, tenang saja. Tak akan ada yang memaksa atau pun menyakitimu kok"jawab Kayora

"Ya baiklah"jawabku.

Kemudian kami semua berjalan menuju tempat pelatihan prajurit istana, sebuah tempat yang luas untuk berlatih bela diri hingga sihir. Kim, Kazame dan Irranix segera pergi menemui seorang master. Mereka memberi hormat. Lalu Kayora dan Yora segera menemui seorang  master sihir. Di tempat yang sama dengan arah yang berbeda. Kini hanya ada aku seorang diri. Seperti kataku, aku tak bisa apa-apa dan hanya menonton saja. Akhirnya aku memilih duduk di bawah pohon yang rindah dan memperhatikan mereka berlatih saja.

Irranix berlatih memanah bersama Kazame, mereka berusaha melumpuhkan lawan dan target memanah dengan baik. Sedangkan Pangeran Kim, ia melawan master langsung. Ia berusaha keras untuk mengalahkan gurunya sendiri.

Kayora dan Yora mempraktikan sihir mereka sesuai yang guru mereka ajarkan. Kayora yang gagal membuat tanaman tubuh merambat, tak henti-hentinya mencoba hingga berhasil. Begitu juga dengan Yora, ia berusaha keras untuk mengubah sihirnya menjadi senjata mematikan bagi musuh. Meski berulang kali gagal Yora terus berusaha. Sihirnya cahaya yang dikeluarkannya hampir saja mengenai gurunya sendiri, untuk saja gurunya cepat menghindar hingga hanya mengenai pohon dan membuat batang pohon tergores dalam. Cahaya sihir Yora adalah pedang yang bergerak cepat.

"Ya ampun, maafkan aku guru!"ucap Yora

Kejadian itu membuat semua orang kaget, dan mulai menjaga jarak dengannya.

"Ya tak apa, untuk saja aku cepat menghindar. Yora, mari coba lagi tanpa harus menyerang!"jawab guru.

"Baik, Master Gioji"

Master Gioji adalah seorang guru sihir yang menguasi dan telah memiliki banyak pengalaman di dunia sihir. Ia diminta sang ratu untuk mengajari prajuritnya tentang sihir. Master Gioji adalah guru yang ramah, lemah lembut dan ramah senyum. Namun memiliki watak yang dingin dan misterius.

Master Shi Ho adalah guru bela diri yang memiliki banyak pengalaman di perperangan. Karena ia berhasil menyelesaikan dan memenangkan dalam setiap perperangan, Master Shi Ho diangkat sebagai guru bela diri untuk melatih prajurit baru oleh Ratu Mayleen. Master Shi Ho memiliki sifat yang keras, misterius, pencemburuan dengan master Gioji dan sedikit keras kepala.

Dua master ini belum memiliki kekasih sehingga keseharian mereka hanya dipenuhi oleh melatih prajurit. Ketika malam tiba, mereka pergi ke sebuah bar untuk menghibur diri mereka.

Duduk manis dan memperhatikan mereka semua. Bosan pun mulai menghampiri diriku, mengambil ranting kayu lalu menulis di atas tanah. Mengambar pemandangan yang tak jelas.

Tiba-tiba tepat di depanku, tanganku hampir saja tertusuk pedang. Sebuah pedang tajam telah terlempar ke arahku, dan berdiri menancat ke tanah. Jatungku hampir copot dibuatnya, berdetak cepat dan segera membuatku menoleh ke depan. Semua orang memperhatikanku. Pangeran Kim segera mendekat, ia melihatku dan menjongkokkan dirinya.

"Kamu baik-baik saja?"tanyanya

Aku hanya diam sesaat,

"Kamu baik-baik saja?"tanyanya lagi

Aku mulai menarik napas panjang dan menghembuskannya, "Ya aku tak apa, ya ampun….Apa kamu gila, mengapa pedang ini sampai ada didepanku? Kamu mau membunuhku, Kim?"jawabku dengan nada setengah tinggi.

Semua orang masih menatap kami, Master Shi Ho pun mendekat. Ia mencaput pedang yang menancap itu.

"Tak ada yang terluka. Kim, ayo berlatih lagi!"ajak Master Shi Ho

"Ya sudah, aku kembali berlatih lagi ya?"ucapnya

Kim dan Master Shi Ho pergi, aku secepatnya berdiri. Melihat mereka berdua pergi begitu saja yang hampir membuatku terbunuh. Aku pun berteriak dengan keras, berucap " Dasar pria sialan! Apa begitu caramu memperlakukan temanmu? Guru macam apa itu, mengajarkan muridnya begitu!"

Langkah mereka berdua terhenti, dan menoleh ke arahku. Kim hanya menatapku.

"Aku…aku sungguh…"ucap Kim yang terhenti karena gurunya berucap,

"Apa benar kamu itu teman pangeran Kim? Dari mana? Mengapa pangeran Kim bisa berteman denganmu? Kau dan dia itu berbeda, gadis bar-bar!"

Aku kembali kesal dengan ucapan Master Shi Ho, ia benar-benar pria yang keras kepala.

"Apa kamu bilang? Aku bukan gadis bar-bar!"

Kim segera mendekatiku, ia berusaha menenangkan keadaan. Ia berusaha mencerai berai permasalahan ini.

"Rembulan, tenanglah! Master Shi Ho hanya bercanda"bujuk Kim

"Bercanda apa? Dia pria menyebalkan, menyebutku gadis bar-bar. Aku bukan gadis seperti itu, memang dia siapa? Apa hanya karena dia, Master Shi Ho yang harus dihormati disini?"

Master Shi Ho pun menjawab dengan sombong, "Kalau ia memang kenapa? Ada masalah? Nona, sebaiknya kamu pergi dari sini. Ini bukan wilayah untuk anak perempuan"

"Iiiihh…dia menyebalkan! Aku disini…"ucapku terpotong oleh Kim,

Kim tersenyum manis dan berucap " Sudahlah, dia benar. Seharusnya aku memberitahumu sejak awal. Kamu pergilah, cari kesenanganmu. Nanti aku akan menemuimu",

"Ah, baiklah. Tak masalah, baiklah…"ucapku menarik napas panjang dan menghebuskannya. Berusaha membuat diri tenang. Aku pun pergi meninggalkan area ini.

 Begitu gadis yang menyebalkan itu pergi, Master Shi Ho kembali meminta muridnya berlatih termasuk Pangeran Kim.

"Lain kali jangan pernah ajak anak perempuan kemari! Ini adalah area latihan anak laki-laki, jadi berlatihlah dengan keras dan hadapi gurumu"ucap Master Shi Ho.

***

Tap the screen to use advanced tools Tip: You can use left and right keyboard keys to browse between chapters.

You'll Also Like