Setelah itu semua diperbolehkan pulang. Hastin dan Razel penasaran apa yang dilakukan Rembulan dalam ruangan itu ketika bersama Ibu Mori yang ketakutan. Hastin dan Razel sengaja mencegat Rembulan ditengah jalan untuk bicara.

<<Rembulan>>

"Rembulan? Kamu kok langsung pulang gitu aja. Ngak cerita sama kami? Kami penasaran!" ucap Hastin.

"Penasaran apa? Bukankah semua baik-baik saja" jawabku.

"Kamu! Rembulan sayang, dengar baik-baik ya?",

Kuanggukkan kepala dengan arti ya, " Kamu tidak pernah cemas dari tadi soal ibu Mori.. Jadi katakan pada kami, apa yang kamu lihat tadi di sekolah" ucap Razel.

"Akan kukatakan setelah kalian menemukan apa yang aku minta, deal?" sambil mengulurkan tangan.

"Baiklah, setuju. Kami akan cepat mencarinya bersama Hastin. Ya kan Hastin?".

"Ya tentu saja, aku sudah penasaran banget".

"Kutunggu nanti malam atau besok jawabannya. Tolong cari selengkap-lengkapnya"

"Baiklah, ngak masalah" jawab Hastin dan Razel serentak. Kemudian kami pulang ke rumah masing-masing.

<<Rembulan>>

Setiba di rumah, aku merasa Kakek dan Nenek sedang tak ada di rumah. Rumah ini sepi sekali. Berjalan menuju kamar, ganti pakaian dan ke ruang makan. Meja makan yang kosong dan kesunyian. Duduk dikursi dan berucap, " Andai saja aku tahu siapa ayah dan ibuku, maka akan kucari mereka. Meski mereka tak menganggap aku sebagai anak, tidak apa bagiku asal aku bisa melihat mereka. Aku terpikir kalau aku ini adalah anak haram. Aku benci sekali jika ini benar. Tetapi Putri Rembulan itu? Ia pasti bahagia karena ibunya adalah seorang Ratu. Sedangkan aku apa? Tidak tahu sama sekali meski sama-sama memiliki indra ke-6. Hah.....andai aku ada di Desa Tanjung Bunga, pasti punya banyak teman. Tapi disana ada Medusa yang menyeramkan yang mereka lihat. Tapi ia sangat cantik bagiku hanya pria itu, memiliki sayap putih tetapi matanya bagaikan setan warna merah. Kalau di film-film sih pastinya seperti vampir. Pria tampan tetapi ini malah sebaliknya seperti penghasut atau penyuruh atau tuan".

"Hah....andai aku punya keluarga seperti Nenek yang punya keluarga. Keluarga yang menyayanginya. Huh....aku juga ingin punya keluarga seperti Putri Rembulan", tak sengaja ucapanku didengar Kakek. Kakek pun datang menghampiri dan berucap " Putri Rembulan itu juga ngak tahu siapa keluarganya. Sejarahnya tak pernah tertulis, tetapi ia tahu siapa ibunya kerena Ratu Danesa mengincar dirinya dan orang-orang yang menyebutnya sebagai Putri Rembulan karena kecantikannya sama dengan Ratu Rembulan".

Menoleh kearah Kakek dan berucap " Apa benar begitu?".

"Tentu saja, tapi bukankah kamu punya teman. Kamu masuk ke dalam ruang waktu dan berteman kan? Masa ngak punya teman?".

"Punya Kek, tapi ada Medusa yang jahat disana. Aku jadi ngak mau main kesana"

"Medusa yang jahat? Dia ngak jahat kok, dia itu baik. Hanya saja dalam dirinya, ia terlalu larut dalam kesedihan. Coba kamu pergi kesana nanti. Hastin dan Razel juga temanmu kan? Kamu bisa berteman di sekolah kan?".

"Iya Kek, mereka teman aku. Tapi sekolah diliburkan sampai ditemukannya Ibu Mori yang menghilang dibawa hantu".

"Ibu Mori menghilang? Terus kamu bantu ngak mencarinya? Kamu kan memiliki indara ke-6".

" Aku kehilangan jejak, kata hantu 'Ibu Mori lah yang telah membunuhnya"

" Tak mungkin Ibu Mori seorang pembunuh, dia guru yang baik".

"Itu dia masalahnya, percaya tak percaya. Pak Won-Han bilang khasus itu akan ditangani oleh pihak yang berwajib"

"Semoga Ibu Mori cepat ditemukan"

"Ya, aku juga berharap begitu"

"Tapi bukankah ibu Mori berurusan dengan hantu bukan dengan penjahat? Bagaimana mungkin polisi akan menemukan ibu Mori?"

"Entahlah, tapi aku akan membantu. Apa boleh kek, aku membantu mencari ibu Mori?"

"Ya tentu saja, tetapi kamu tidak sendirian kan?"

"Tidak, aku bersama teman-teman",

"Baiklah, kakek ijinkan. Nenekmu sedang pergi, makanan ada di kulkas dan lemari bukan di atas meja. Nenek takut kalau di meja nanti ikannya dimakan kucing",

Aku pun segera berjalan menuju lemari, tempat penyimpanan makanan. Membuka lemari dan melihat makanan. Mengeluarkan sepiring ikan dan sayur, lalu membawanya ke meja.

"Kakek mau makan?"

"Ya boleh"

Aku segera pergi ke dapur mengambil dua piring nasi putih, dan kembali. Memberikan sepiring nasi pada kakek, lalu duduk di kursi. Aku dan kakek pun mulai sarapan.

***

Melangkah masuk ke kamar, lalu duduk di kursi belajar. Handphoneku berbunyi, panggilan Hastin dan Hazel masuk dengan video call grup. Begitu terhubung,

"Kenapa lama sekali mengangkapnya? Sudah dua kali lebih aku menghubungimu, Rembulan"ucap Hastin

"Maafkan aku, aku baru saja sarapan. Jadi ada apa?"

"Kami berdua mendapatkan informasi tentang gadis yang kau minta",

"Ya benar, Rembulan. Kami mendapatkannya"

"Apa yang kalian dapatkan",

"Dari sumber teman-teman, dan ayah ibu. Gadis itu jatuh dari atas gedung tepat tak jauh dari ruang kelas kita. Gedung kelas kita",

"Ya benar, ia mati karena bunuh diri berdasarkan isu",

"Ya, ia bunuh diri karena diputusi oleh pacarnya. Ngomong-ngomong apa kamu masih melihat malaikat ganteng ngak?",

"Huh, bukan saatnya membahas dia. Dia ada kok di dekat kalian. Jadi hanya itu saja? Lalu apa hubungannya dengan ibu Mori?"

"Ada satu kabar, tentang keluarga ibu Mori yang menolak bahwa Mori adalah pelaku pembunuhan gadis ini",

"Namanya Saras, ia gadis cantik berusia 18 tahun sahabat dekat Mori",

"Mori di tuduh bahwa dirinya adalah orang yang telah membunuh Saras oleh keluarga Saras. Keluarga Saras pindah seketika kejadian itu. Mereka menghilang",

"Tak ada yang tahu dimana mereka, bahkan tak ada kabar apapun di media tentang keluarga Saras. Mori dan keluarga juga pergi beberapa tahun. Ibu Mori kembali dengan menjadi guru di sekolah kita",

"Baiklah, aku mengerti sekarang. Apa pun yang dikatakan hantu itu benar, ibu Mori adalah pelakunya dan saatnya tiba untuk pembalasan",

"Maksudmu apa, Rembulan?"

"Saat aku masuk, aku bertemu dengan hantu gadis itu. Ia bilang Mori harus bertanggung jawab atas perbuatannya dan ia adalah pelaku yang telah membunuh dirinya. Ibu Mori mendorong gadis itu hingga jatuh dari atas gedung. Lalu ibu Mori dibawa pergi entah kemana",

"Hah, apa mungkin hantu itu akan membunuh ibu Mori dengan cara yang sama?"

"Entahlah, aku tidak tahu tetapi aku akan mencari tahu semuanya malam ini di sekolah. Apa kalian akan membantuku?"

"Ya tentu saja, kami kan sahabatmu"

"Ya benar Razel, dan aku punya malaikat yang kupercaya akan melindungiku nanti. Melindungi kita semua"

"Terima kasih teman-teman" senyumku penuh perasaan senang dan ketakutan. Aku takut sesuatu yang diduga oleh sahabatku terjadi.

Tap the screen to use advanced tools Tip: You can use left and right keyboard keys to browse between chapters.

You'll Also Like