Rembulan: Discover Of The Moon

Chapter 15 - 15 Part 3

Air terjun Flower,

Cahaya matahari menerangi tempat itu, terdengar suara riak air terjun. Udara yang sejuk dapat dirasakan begitu menghirup udara disini. Suara burung berkicau dari dalam hutan terdengar jelas di area ini. Pemandangan yang indah di depan mata.

"Aaaahh, disini enak sekali. Anginnya sejuk banget!"ucap Irranix melepas kantuk yang masih tersisa.

"Ya tentu saja, tempat ini indah juga"jawab Kayora

"Em, hanya saja disekitar sini ada makhluk menyeramkan, medusa"sambung Yora

"Baiklah, kita harus berpencar sekarang. Aku sendiri. Irranix dan Kazame, kalian berdua. Kayora dan Yora kalian mencari disini, gunakan sihir kalian. Kita bertemu lagi dalam 15 menit",

"Baik"

Kemudian mereka semua berpencar mencari Rembulan. Kayora dan Yora mulai mengunakan sihir untuk mencari petunjuk. Kayora dan Yora memasuki goa yang ada di dalam air terjun. Yang ditemukan Kayora malam itu. Dalam goa tersebut, mereka tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Rembulan atau bahkan tempat tinggal seseorang, medusa.

Kayora menyentuh dinding goa, ia sama sekali tak menemukan lender atau sisik medusa yang tertinggal.

"Menurutmu apa benar disini tempat tinggal medusa?"

"Mungkin saja ya"

"Tapi tak ada sisik atau pun lender"

"Hem, mungkin medusa menjelma menjadi gadis biasa. Eh…tunggu, lihat ini!"ucap Yora memperlihatkan tangannya menyentuh dinding buntu goa yang menghilangkan tangannya. Yora kembali menarik dan memperhatikan tangannya.

"Aku tidak merasakan apapun!"

"Mungkin saja itu adalah sihir…"

"Dunia lain!"

Kayora dan Yora tanpa pikir panjang mereka langsung masuk ke ruang aneh itu. Pemandangan indah sebuah istana terlihat.

"Tempat apa ini? Apa ini…..!"

Kayora langsung menutupi mulut Yora, ia menarik temannya itu untuk bersembunyi disemak bunga karena seorang penjaga melintas tepat di depan mereka.

Keduanya pun secepatnya menarik napas panjang, dan menahan napas hingga penjaga berlalu. Penjang yang memiliki mata seperti ular, dan dikeningnya terdapat tanda ular kobra.

"Uh…untung saja"lega Yora menghela napas panjang.

"Apa ini kerajaan ular?"tanya Kayora

"Entahlah, siapapun itu mungkin ia yang telah menculik sahabat kita"

"Ayo kita cari tahu!"

Kayora dan Yora menyelinap masuk, lalu mencari Rembulan. Mereka harus menghindari setiap penjaga yang melintas dan selalu menahan napas disaat seperti itu.

***

Burung kecil terbang dan hinggap di tangan Rembulan.

Membuka mata begitu mendengar suara burung berkicau, burung itu ternyata ada di tanganku. Ia mulai terbang, pergi entah kemana. Aku baru sadar, dan melihat selimut ditubuhku. Selimut berbulu yang hangat, bulu domba yang indah. Aku masih ingat apa yang terjadi malam itu hingga membuatku tertidur di ruang singasana ini.

"Uh, aku terjabak disini. Mengapa? Apa salahku?",

Seorang pria dengan cepat datang, ia langsung duduk di kursi kebesarannya.

"Kamu sudah bangun? Tidurmu nyenyak sekali"

"Oh, kamu! Kenapa, kenapa kamu tidak melepaskan aku? Apa aku salah padamu?",

"Salah? Tidak, tak ada yang salah. Gadis itu sudah menjadikanmu korban untukku jadi kamu harus tinggal disini bersamaku"

"Gadis itu! Berapa yang akan kubayar agar kamu melepaskanku?"

"Membayar? Aku tidak akan membebaskanmu sedikitpun meski tebusannya dengan uang sebanyak apapun. Hargamu lebih dari itu",

"E…kau ini! Apa kau tak pernah diajarkan etika yang baik pada seseorang?"kesalku

"Aku tentu saja diajarkan, hanya saja manusia sepertimu itulah yang tak tau terima kasih"

"Apa?!"

Perdebatan itu di dengar oleh Kayora dan Yora, mereka segera masuk ke ruangan ini. Mereka melihat Rembulan berdebat dengan Raja Akira, raja iblis.

Tap the screen to use advanced tools Tip: You can use left and right keyboard keys to browse between chapters.

You'll Also Like