Kayora berusaha menyerang Medusa dengan sihir. Medusa melangkah mundur, namun ia mengintari kami berdua dari kegelapan. Suara gemercik terdengar jelas disekitar menandakan bahwa Medusa tak jauh dari kami.

Kayora masih mengarahkan tongkatnya ke depan,

"Ia masih di sekitar kita kan?"tanyaku

Kayora menganggukan kepala tanda bahwa ucapaku benar.

Sisi lain, Yora yang berlari terhenti karena lelah. Tiba-tiba dibawah pohon tepat cahaya bulan mengenai seseorang.

"Berlari kemana? Hah, sudah kuduga bahwa itu memang kalian"ucap Kim

Yora kaget, dan melihat ke sumber suara. "Kim? Irranix? Kenapa kalian berada disini?"

"Hah, seharusnya aku tanya kamu. Kenapa kamu diluar desa saat malam hari?"tanya Irranix

"Itu, ya itu karena aku mencari Kayora dan Rembulan disini. Kalian melihat mereka?"jawab Yora berbohong.

"Rembulan ada disini dan Kayora juga?"tanya Irranix

"Ya, begitulah"

"Ini gawat Kim, kita cepat mencari mereka sebelum Medusa menemukan mereka lebih dulu"ucap Irranix segera berlari menuju selatan diikuti Kim dan Yora. Semua hutan menjadi gelap begitu awan menutupi bulan. Irranix pun cepat naik ke pohon dan melihat cahaya dengan ditengahnya dua orang gadis.

"Mereka ada disana, aku rasa mereka dikepung Medusa"ucap Irranix segera turun. Mereka kembali berlari menuju cahaya melingkar itu. Sambil berlari Yora menggunakan sihir cahaya untuk menerangi jalan. Sasuke dan Kazame yang juga berlari menuju cahaya melingkar bertemu dengan Yora, Kim dan Irranix. Kemudian mereka berlari bersama menuju cahaya itu.

Dilangit, bulan mulai menghilang. Ekor Medusa menyerang Kayora hingga tongkat sihirnya terlepas dari tangan. Aku segera menolong Kayora, membantunya berdiri. Namun tongkat sihir itu dipatahkan Medusa dan cahaya yang menerangi kami sirna.

Tiba-tiba ekor Medusa menyerang diriku, ia memukulku hingga aku terjatuh. "Aaaaaaaa…."teriakku.

Kayora yang mendengar segera mencari diriku dalam kegelapan. Saat itu juga Medusa menyerang dirinya hingga terjatuh. Kayora bangkit kembali namun tidak bisa berdiri karena kakinya terluka. Ia terlutut.

"Rembulan….Rembulan. Kamu baik-baik saja? Maafkan aku, aku tidak bisa melindungimu"ucap Kayora.

Medusa mulai bersiap menghabisi Kayora, namun dirinya terhalang oleh cahaya yang datang. Cahaya yang berasal dari Yora bersama teman-teman. Medusa pergi, dan teman-teman menemukan Kayora yang terluka. Ia tak bisa berdiri bahkan berjalan dan Rembulan ditemukan tak sadarkan diri.

Sasuke melihat gadis itu tak berdaya, ia membawa gadis itu pulang ke desa dengan mengendongnya.

Medusa masih mengintai mereka di sepanjang jalan menuju desa, tatapan tajam mata merah penuh akan amarah,

***

Pagi hari yang cerah, burung berkicau.

Kayora telah mendapatkan perawatan, teman di rumahnya ini teman-teman telah berkumpul.

"Aku tidak tahu akan jadi begini, ini semua salahku. Gara-gara aku, sahabatku jadi terluka"ucap Kayora sedih.

"Tidak, ini bukan salahmu. Ini salah Medusa"bela Yora mencoba membuat tenang Kayora

"Tapi ini semua salahku"ucap Kayora,

"Dia baik-baik saja, aku telah mengobatinya"jawab Yora

"Sudahlah, kita hanya perlu menunggu dia terbangun. Sejak kapan dia kemari?"tanya Kazame

"Kemarin, dia bilang dia kemari untuk menginap sepertinya dia sedang liburan"jawab Yora

"Hah, gadis yang malang. Seharusnya ia tak kemari untuk liburan"ucap Kim,

Entah kenapa Sasuke pergi meninggalkan tempat ini, ia pergi ke luar.

"Ada apa dengannya?"tanya Kayora

"Tidak tahu",

"Hah, kenapa kamu tidak tanyakan padanya? Dia sahabat kita, apa kita terus membiarkannya sedih karena gadis itu?"

"Tidak, baiklah akan kuberi tahu",

"Apa?"

"Dia masih mencintai gadis itu",

"Hah, dasar laki-laki. Move on dong!"ucap Yora

"Emang kamu pikir mudah apa move on? Kamu aja masih jomblo, mana mungkin mudah. Yobi adalah kekasih pertamanya"ucap Kim

"Hah, menyebalkan sekali!"kata Kayora berdiri dan pergi melihat kondiri Rembulan.

Aku terbangun dan merasakan sakit disekitar tubuhku terutama di belakang, "Aaaa…sakit sekali. Ah, ya ampun malam itu benar-benar keterlaluan seharusnya aku membunuhnya tapi kata kakek dia….",

"Rembulan, syukurlah kamu sudah bangun"ucap Kayora segera mendekatiku.

Kulihat Kayora datang dengan perban di kakinya.

"Itu luka karena serangan Medusa malam itu ya? Maafkan aku, aku tidak bisa melindungimu"ucapku.

Kayora duduk di dekatku, "Tidak, ini bukan salahmu tapi salahku. Aku seharusnya melindungimu, maafkan aku, aku tidak bisa melindungimu",

"Hah, sudahlah. Sekarang aku tahu bahwa Medusa tidak main-main. Yora dimana? Ia baik-baik saja kan?"

Yora datang dan masuk ke kamar ini. "Aku baik-baik saja, syukurlah kamu telah sadar. Kami mengkhawatirkanmu",

"Hah, maafkan aku merepotkan kalian jadinya",

"Tidak, kita kan sahabat"

"Lalu siapa yang membawaku kemari? Irranix?"

"Salah, Sasuke yang membawamu kemari",

"Hah, pria sinis itu? Ia jutek dan egois. Hah…",

"Ya aku tahu kamu sedikit membencinya, dia memang seperti itu jika patah hati",

"Patah hati dengan Yobi, kenapa? Ngak bisa move on?"

"Aku tidak tahu jelas kenapa, mereka memiliki masalah pribadi",

"Apa kakimu baik-baik saja Kayora?"

"Ya baik, hanya terluka. Malam ini aku benar-benar siap untuk menghabisi Medusa",

Tiba-tiba dari depan pintu, masuk Irranix berucap " Kamu tetap disini sampai besok pagi, tidak boleh ada yang keluar desa!",

Spontan Kayora marah pada Irranix, "Apa? Aku tetap disini? Kamu pikir aku akan diam saja s.e.m.e.ntara temanku memburu Medusa itu? Aku ini bukan anak kecil",

Dengan lembut Irranix berucap pelan, "Tapi aku pacarmu!",

"Apa?" ucap Kayora dengan nada tinggi

Irranix melihat ke arah kami dengan malu dan menyimpan apa yang baru saja di ucapkannya, "Tidak, tidak. Aku hanya ingin kamu sembuh. Tenang saja kami akan segera menyelesaikan ini agar kalian bisa jalan-jalan di luar desa",

"Oke baiklah, ngak apa-apa kami disini",

"Ya tidak masalah, tapi kami harus keluar dari sini sebelum akademi penyihir putih dimulai. Kalau tidak, aku akan menghajarmu!"sambung Yora.

"Ya aku janji",

"Tunggu apa lagi, sana pergi!"usir Kayora.

Irranix pergi bersama Kazame meninggalkan rumah. Sekarang di rumah ini hanya ada kami bertiga.

"Tadi, ia bilang "Tapi aku pacarmu" kamu pacaran dengan Irranix ya?"tanyaku

"Apa? Aku tidak pacaran dengannya"bantah Kayora

"Lalu kenapa ia bilang begitu?"

"Oh, atau memang kalian berdua sedang menaruh hati ya?"tanya Yora

"Bodo amat!"jawab Kayora langsung keluar kamar.

"Ada apa dengannya? Apa ia baru saja marah pada kita?"tanyaku

"Tidak, biarkan saja dia begitu",

***

Siang hari yang cerah, dengan panas yang tidak menyengat karena banyak pohon di sekitar sini. Aku hendak pergi keluar desa dan telah siap. Aku memabwa tas yang berisi perlengkapan termasuk handphoneku di dalamanya. Namun baru saja beberapa langkah dari rumah Kayora. Dia bawah pohon rindang, Kayora dengan teman-teman sedang berkumpul membicarakan permasalah mengenai serangan Medusa ini. Ia melihat Rembulan yang hendak pergi segera berdiri lalu mendekati Rembulan.

"Rembulan, kamu mau kemana?"

"Aku mau pergi sebentar",

"Kemana?"

"Keluar desa",

"Aku temanin ya?"

"Tidak, terima kasih. Kamu akan lebih diperlukan sahabatmu dibanding aku, aku akan baik-baik saja",

Sasuke memperhatikan perbincangan Kayora dengan Rembulan, lalu ia mendekati.

"Biar aku saja yang menemani jalan-jalanmu hari ini"ucap Sasuke,

Aku tak pernah terpikir akan sifat pria ini, ia mengajukan dirinya untuk menamaniku jalan-jalan. Itu membuatku kaget, "Apa? Hah, tidak usah. Aku akan baik-baik saja kok, lagi pula Medusa itu tidak akan menyerangku",

"Dari mana kamu tahu? Dugaan itu bisa saja salah"bantahnya

"Ya benar yang dikatakan Sasuke, ia yang menamanimu. Kamu pasti aman"bela Kayora

Dengan terpaksa aku menerimanya, "Ya baiklah"

Tap the screen to use advanced tools Tip: You can use left and right keyboard keys to browse between chapters.

You'll Also Like